Google Doodle Angkat Pacu Jalur di Hari Kemerdekaan
Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momen istimewa dengan hadirnya ilustrasi Pacu Jalur asal Riau di laman utama Google pada Minggu (17/8/2025). Melalui Doodle ini, Google mengajak dunia mengenal lebih dekat tradisi budaya Nusantara yang kaya nilai sejarah dan gotong royong.
Doodle spesial tersebut digarap oleh ilustrator asal Bandung, Wastana Haikal, yang memadukan warna cerah dan detail budaya Indonesia. Tampak empat pendayung mengenakan busana adat mendayung perahu panjang, sementara seorang anak berdiri di haluan sebagai penari yang memberi semangat. Visual ini melambangkan harmoni, kebersamaan, dan semangat juang masyarakat Indonesia.
Ketika diklik, Doodle ini akan mengarahkan pengguna ke halaman pencarian bertema “Hari Kemerdekaan Republik Indonesia”, lengkap dengan informasi, berita, hingga video tentang perayaan kemerdekaan di berbagai daerah.
Pacu Jalur, Tradisi Sungai yang Melegenda
Pacu Jalur merupakan lomba mendayung perahu tradisional yang sudah berlangsung sejak abad ke-17 di Sungai Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Pada masa lalu, perahu panjang yang disebut jalur menjadi alat transportasi penting masyarakat, mampu menampung hingga 60 orang sekaligus membawa hasil pertanian.
Seiring waktu, jalur kemudian dihias dengan ukiran kepala hewan seperti harimau, buaya, atau ular, serta ornamen kain dan tali berwarna-warni. Dari tiang tengah (gulang-gulang) hingga tempat juru mudi (lambai-lambai), setiap bagian perahu dipenuhi dengan dekorasi artistik yang mempertegas identitas budaya setempat.
Awalnya, perlombaan Pacu Jalur digelar di desa-desa sebagai bagian dari perayaan hari besar Islam. Namun, sejak puluhan tahun terakhir, tradisi ini menjadi ajang tahunan yang selalu hadir setiap Agustus untuk meriahkan peringatan HUT RI.
Dari Viral “Boat Kid Aura Farming” ke Google Doodle
Popularitas Pacu Jalur semakin meluas pada Juni 2025, ketika video seorang anak menari di haluan perahu sambil mengatur ritme pendayung viral di media sosial. Anak tersebut kemudian dijuluki “Boat Kid Aura Farming”, simbol semangat yang unik sekaligus mencerminkan kekompakan tim dalam mendayung.
Kini, melalui Google Doodle, Pacu Jalur bukan hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga mendunia. Tradisi ini menjadi warisan budaya tak benda yang memperkaya identitas bangsa sekaligus membuktikan bahwa budaya lokal dapat menjadi kebanggaan global.
Fakta Unik Pacu Jalur yang Perlu Kamu Tahu
Panjang Perahu Jalur bisa mencapai 25–40 meter, dan dibuat dari batang kayu utuh yang dipahat secara tradisional.
Jumlah Pendayung dalam satu perahu biasanya 40–60 orang, termasuk seorang anak penari di haluan yang berperan sebagai motivator.
Hiasan Perahu sering berbentuk kepala hewan mitologi seperti naga, harimau, atau buaya, lengkap dengan kain warna-warni dan ukiran detail.
Festival Resmi Pacu Jalur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Event Internasional: Pacu Jalur kerap menarik perhatian wisatawan asing yang datang ke Riau untuk menyaksikan lomba setiap bulan Agustus.