Hary Tanoesoedibjo, atau akrab disapa Hary Tanoe, adalah salah satu konglomerat terkemuka Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri sekaligus pemimpin grup bisnis raksasa MNC Group.
Namanya kembali menjadi sorotan publik pada Agustus 2025 karena kasus hukum bernilai fantastis. Kasus ini berpotensi memengaruhi keuangan pribadi dan bisnisnya secara signifikan.
Selain dunia bisnis, Hary Tanoe juga aktif di kancah politik nasional. Ia merupakan pendiri Partai Perindo yang berdiri pada tahun 2015.
Perjalanan hidupnya mencakup kisah sukses, jabatan prestisius, serta tantangan besar.
Dari seorang pelajar di Surabaya hingga menjadi salah satu orang terkaya Indonesia.
Kiprah Bisnis dan Politik Hary Tanoe
Hary Tanoe mendirikan PT Bhakti Investama Tbk pada tahun 1989 sebagai awal karier bisnisnya.
Perusahaan ini berkembang pesat hingga membentuk konglomerasi besar MNC Group.
MNC Group memiliki berbagai bisnis media seperti RCTI, MNCTV, GTV, dan MNC Vision.
Selain itu, mereka juga terjun di sektor properti, energi, hingga pariwisata.
Dalam politik, Hary Tanoe sempat bergabung dengan Partai NasDem pada 2011.
Ia juga pernah memegang jabatan strategis di Partai Hanura pada 2013.
Partai Perindo yang ia dirikan menjadi kendaraan politiknya hingga kini.
Partai ini aktif dalam kegiatan sosial dan kontestasi politik nasional.
Kontroversi dan Gugatan Hukum Terbaru
Pada 13 Agustus 2025, Hary Tanoe digugat PT Citra Marga Nusaphala Persada.
Nilai tuntutannya mencapai sekitar Rp119 triliun terkait sertifikat deposito.
Kasus ini berasal dari dugaan peristiwa yang terjadi pada tahun 1999.
Nilai gugatannya jauh melampaui aset pribadi maupun MNC Group.
Bersamaan dengan itu, kakak kandungnya juga terseret kasus korupsi bansos.
Hal ini semakin membuat sorotan publik tertuju pada keluarga Tanoesoedibjo.
Hary Tanoe menyatakan tetap menjalankan bisnis dan peran publiknya.
Namun, tekanan hukum dan bisnis jelas memengaruhi citra serta kekayaannya.
Kekayaan dan Aset Hary Tanoe
Total kekayaan Hary Tanoe dan MNC Group ditaksir mencapai Rp34,6 triliun.
Dari jumlah itu, harta pribadinya sekitar Rp15,6 triliun pada 2025.
Asetnya meliputi saham di berbagai perusahaan, properti, dan kendaraan mewah.
Salah satunya Rolls Royce Phantom 2013 senilai hampir Rp18,6 miliar.
Namun, kekayaan ini turun drastis dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
Forbes mencatat penurunan dari USD 5,1 miliar menjadi USD 1,1 miliar.
Penurunan ini dipicu tantangan bisnis dan gugatan hukum yang sedang berjalan.
Meski begitu, Hary Tanoe masih termasuk konglomerat papan atas Indonesia.
Biodata Hary Tanoe
Nama Lengkap: Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo
Nama Panggilan: Hary Tanoe atau HT
Tempat/Tanggal Lahir: Surabaya, 26 September 1965
Agama: Kristen
Pendidikan: SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya; Bachelor of Commerce (Honours), Carleton University; MBA, Ottawa University
Karier Bisnis: Pendiri dan Eksekutif MNC Group, Presiden Direktur PT Global Mediacom Tbk
Karier Politik: Pendiri dan Ketua Umum Partai Perindo, eks anggota Partai NasDem dan Hanura
Keluarga: Istri Liliana Tanaja Tanoesoedibjo; lima anak (Anggela, Valencia, Jessica, Clarissa, Warren)
Hary Tanoe adalah sosok pengusaha dan politisi berpengaruh di Indonesia. Perjalanan kariernya dipenuhi pencapaian besar dan tantangan yang tak ringan.
Kini ia menghadapi gugatan hukum yang nilainya sangat besar. Namun, kiprahnya di dunia bisnis dan politik masih terus berlanjut.***