Seorang mantan marinir AS menembak dan membakar sebuah gereja di Michigan. Amerika Serikat. Polisi mengatakan, pelaku diidentifikasi sebagai Thomas Jacob Sanford (40) mantan marinir AS di kota Burton.
Kepolisian setempat mengatakan, Sanford menabrakkan kendaraannya ke pintu depan Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Akhir Zaman atau yang biasa dikenal sebagai Gereja Mormon di Michigan. Usai menabrakkan kendaraannya, dia kemudian melepaskan tembakan dengan senapan serbu dan membakar gereja.
Polisi mengatakan dua korban tewas dan 8 lainnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Beberapa jam setelah penembakan, polisi kembali melaporkan menemukan setidaknya dua jenazah di reruntuhan gereja yang hangus.
"Ada beberapa (korban) yang belum ditemukan," kata Kepala Polisi Grand Black, William Renye, dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters, Senin (29/9).
Renye mengatakan, ada ratusan orang di dalam gereja ketika Sanford melajukan kendaraannya ke gereja.
Dua petugas penegak hukum langsung menuju ke TKP dalam waktu 30 detik usai menerima panggilan darurat dan terlibat baku tembak dengan Sanford. Sanford pun tewas di tempat parkir sekitar 8 menit setelah peristiwa itu terjadi.
Penyelidik akan menggeledah rumah dan ponsel Sanford untuk menemukan motif penembakan. Sementara data militer AS menunjukkan bahwa Sanford merupakan mantan marinir AS dari 2004-2008 dan merupakan veteran perang Irak.
Presiden Donald Trump juga telah memberikan pernyataan terkait peristiwa ini.
"Ini tampaknya merupakan serangan terarah lainnya terhadap umat Kristen di Amerika Serikat," kata Trump.
"EPIDEMI KEKERASAN DI NEGARA KITA HARUS DIAKHIRI, SEGERA!" lanjut Trump.
Penembakan Serupa Terjadi di North Carolina 14 Jam Sebelumnya
Penembakan serupa juga terjadi North Carolina, 14 jam sebelum penembakan di Michigan. Veteran marinir berusia 40 tahun yang bertugas di Irak merupakan pelaku penembakan yang menewaskan 3 orang dan melukai 5 orang lainnya.
Polisi di Southport, North Carolina, menyebut pelaku atas nama Nigel Max Edge menembak sebuah bar di tepi laut dari kapal pada Sabtu (27/9) malam. Edge telah didakwa dengan 3 tuduhan pembunuhan tingkat satu dan 5 tuduhan percobaan pembunuhan.
Berdasarkan catatan pengadilan, Edge pernah mengajukan gugatan federal terhadap pemerintah AS dan lainnya. Dia tercatat sebagai seorang marinir yang berprestasi, namun menderita luka parah termasuk cedera otak traumatis di Irak. Dia pun diketahui memiliki nama asli Sean William DeBevoise, kemudian mengubah namanya menjadi Nigel Max Edge.