Dani Pedrosa menilai segala sesuatu berjalan sempurna bagi Marc Marquez menjelang aksinya pada MotoGP San Marino 2025.
Marquez kembali dijadwalkan membela tim pabrikan Ducati pada seri MotoGP San Marino 2025 di Sirkuit Misano, Italia akhir pekan ini.
Kemenangan menjadi harga mati bagi Si Alien setelah pada seri sebelumnya yaitu GP Catalunya dia hanya meraih podium kedua pada balapan utama.
Usai gagal melewati adik sendiri, Alex Marquez yang membela Gresini Racing pada balapan tersebut membuat pesta juara Marquez sedikit tertunda.
Sejatinya, Marquez sendiri bisa merayakan gelar juara dunia MotoGP 2025 di Misano jika dia mampu memang pada balapan utama akhir pekan kemarin.
Kesempatan kembali hadir di Misano bagi rider berusia 32 tahun itu di mana dia bisa mengunci gelar lebih cepat pada musim ini.
Penampilan Marquez sendiri hingga menjelang bergulirnya balapan ke-16 dalam kalender MotoGP 2025 tersebut memang mengesankan.
Sebelum dikalahkan oleh Alex pada GP Catalunya, peraih delapan gelar juara dunia tersebut mengukir tujuh kemenangan Grand Prix secara beruntun.
Ya, kombinasi bakat hebat Marquez dengan performa gahar Desmosedici GP25 menjadi perpaduan yang sempurna yang bisa disaksikan penggemar musim ini.
Kehebatan Marquez dalam mengerahkan potensi kuda besinya turut mengundang perhatian dari Dani Pedrosa, mantan rekan setimnya saat membela Honda.
Pria yang telah dinobatkan sebagai legenda MotoGP itu takjub dengan mentalitas Marquez yang bisa bangkit dari situasi solid.
Sebelum tampil dominan bersama pabrikan Italia itu, Marquez menjalani masa-masa tersulit bersama Honda usai cedera parah yang dia alami pada musim 2020.
Berkaca dari perjalanan Marquez itu, Pedrosa meyakinkan dirinya untuk enggan berkomentar banyak mengenai masa depan seorang pembalap.
"Saya tidak akan pernah berani membicarakan masa depan," kata Pedrosa, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Lebih lanjut, Little Spaniard merasa Marquez tentu tidak akan melupakan cedera parah yang sempat menderanya meski kini sedang berada dalam performa terbaik.
Dengan pengalaman buruk itu dan usia yang semakin matang membuat Marquez kian paham dengan konsekuensi gaya balapnya.
Pedrosa juga merasa segala sesuatunya kini sedang berjalan sangat sempurna bagi mantan rekan setimnya itu.
Bagaimana tidak? Sosok yang identik dengan nomor 93 tersebut kini sangat dominan dan di ambang meraih kembali gelar juara dunianya sejak terakhir pada 2019.
"Ketika Anda masih muda, Anda menjadi lebih liar dan tidak terlalu memikirkan konsekuensinya," ucap Pedrosa.
"Sekarang dia punya pedoman, dan itu tidak membuatnya lupa bahwa segala sesuatunya bisa saja terjadi, namun semuanya berjalan sempurna untuknya," imbuh pria yang kini bekerja sebagai test rider KTM itu.

