Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Netanyahu Hampir Ambruk Setelah Menteri Hina Arab Saudi, Hubungan Diplomatik Terancam Kacau!

Oktober 30, 2025 Last Updated 2025-10-30T10:31:15Z



Ketegangan politik di Israel memuncak setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan marah besar hingga hampir ambruk mendengar pernyataan kontroversial Menteri Keuangan Bezalel Smotrich. Insiden tersebut terjadi menyusul komentar Smotrich yang merendahkan Arab Saudi, memicu kegemparan di internal pemerintah Israel.


Peristiwa ini pertama kali diungkap media Israel, menyebut Netanyahu “nyaris pingsan” akibat emosi saat mendengar ucapan salah satu menteri garis keras dalam kabinetnya. Smotrich diketahui dengan lantang mengejek Arab Saudi dan menolak keras wacana pengakuan negara Palestina sebagai syarat normalisasi hubungan dua negara.


🐪 Komentar Pedas soal “Naik Unta” Picu Ledakan Kemarahan


Smotrich, politisi sayap kanan ekstrem, sebelumnya menyampaikan kalimat yang memancing kemarahan berbagai pihak:


“Jika Arab Saudi meminta pengakuan negara Palestina sebagai syarat normalisasi, tidak perlu. Silakan tetap naik unta di gurun, kami akan terus membangun negara kami."


Pernyataan bernada hinaan tersebut langsung menyulut kritik, tidak hanya dari oposisi Israel, tetapi juga dari Netanyahu sendiri.


Tekanan politik meningkat, hingga Smotrich akhirnya mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.


😠 Netanyahu Berteriak hingga Staf Panik


Sumber politik Israel menggambarkan suasana di kantor Netanyahu sangat tegang. Mantan Menteri Pertahanan Avigdor Liberman menyebut amarah Netanyahu kali ini “belum pernah terjadi sebelumnya”. Bahkan staf sempat ingin memanggil dokter karena kondisi perdana menteri disebut sampai hampir jatuh akibat emosinya.


“Teriakannya terdengar sampai ke seluruh permukiman,” ujar salah satu sumber politik Israel.


Insiden ini memperlihatkan betapa sensitifnya isu hubungan Israel–Saudi saat ini.


🤝 Normalisasi Israel–Saudi Terancam Buyar


Netanyahu saat ini sedang berusaha keras melanjutkan agenda diplomasi untuk merangkul Arab Saudi dalam kesepakatan Abraham Accords — perjanjian normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab seperti UEA, Bahrain, dan Maroko.


Namun, proses tersebut terhenti total akibat agresi Israel di Gaza serta sikap Saudi yang tegas: tidak akan mengakui Israel tanpa berdirinya negara Palestina merdeka.


Komentar Smotrich dinilai sangat membahayakan peluang diplomasi itu, sehingga memantik kemarahan Netanyahu.


💬 Smotrich Minta Maaf, Tapi Tetap Berpegang pada Ideologi


Dalam pernyataan resminya, Smotrich menyampaikan permintaan maaf, namun tetap menegaskan keyakinannya bahwa tanah Palestina adalah “wilayah historis Israel”. Sikap keras kepala ini membuat situasi politik Israel makin panas menuju agenda diplomatik penting dengan Riyadh.

×