Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Radja Nainggolan Ungkap Penyesalan Besar: “Kalau Bisa Pilih, Saya Bela Timnas Indonesia!

Oktober 30, 2025 Last Updated 2025-10-30T10:50:19Z



Gelandang berdarah Batak–Belgia, Radja Nainggolan, kembali menarik perhatian publik sepak bola Indonesia. Eks bintang AS Roma itu mengungkapkan bahwa, jika diberikan pilihan kesempatan di masa lalu, ia akan memilih membela Timnas Indonesia karena besarnya rasa hormat yang diberikan publik Tanah Air kepada para pemainnya.


Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Junior Vertongen, pemain berusia 37 tahun itu menilai Indonesia memiliki kecintaan dan apresiasi luar biasa terhadap pesepak bola, terutama pemain naturalisasi seperti Sandy Walsh dan Ragnar Oratmangoen.


"Saya memilih Indonesia 100 persen. Bukan karena saya benci Belgia, tapi karena respect di Indonesia luar biasa," ujar Radja.


Radja memberi contoh peningkatan popularitas Sandy Walsh dan Ragnar sejak keduanya mengenakan seragam Garuda. Ia menyebut bahwa pengakuan yang diberikan masyarakat Indonesia kepada pemain naturalisasi adalah bentuk penghargaan yang jarang ditemui di negara lain.


“Sebelum ke Indonesia, Sandy punya mungkin 6–10 ribu followers. Sekarang dia punya jutaan. Itu karena rasa hormat masyarakat Indonesia,” lanjutnya.


Radja sendiri sempat merasakan atmosfer Liga 1 saat membela Bhayangkara FC pada musim 2023–2024. Meski hanya enam bulan berkarier di Indonesia, ia meninggalkan kesan positif dengan torehan 1 gol dan 3 assist dalam 10 laga. Baginya, pendeknya waktu tidak mengurangi rasa hormat dan penerimaan hangat dari publik sepak bola nasional.


Kritik ke Mantan Pelatih Belgia


Dalam sesi wawancara yang sama, Radja juga menyampaikan kritik tajam terhadap mantan pelatih Timnas Belgia, Roberto Martinez. Menurutnya, Martinez gagal memaksimalkan generasi emas Belgia yang diisi bintang kelas dunia seperti Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku, hingga Eden Hazard.


“Belgia bisa juara kalau bukan dia pelatihnya. Tidak ada taktik, tidak ada ide,” tegas Radja.


Generasi emas Belgia memang tak meraih trofi besar, dengan pencapaian terbaik hanya menempati posisi ketiga Piala Dunia 2018.


Karier Radja mungkin sudah memasuki senja, namun kecintaannya terhadap Indonesia semakin menegaskan betapa besar daya tarik dan kekuatan emosional sepak bola Tanah Air di mata dunia.

×