×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

5 Upaya Pembunuhan Paling Aneh dalam Sejarah, Senjatanya Tak Pernah Terbayangkan

Desember 27, 2025 Last Updated 2025-12-27T10:01:41Z



Niat jahat kerap menemukan jalannya sendiri. Dalam sejarah, pembunuhan tidak selalu dilakukan dengan pedang, pisau, atau senjata api. Ada pula kasus-kasus ekstrem di mana alat sehari-hari atau metode tak lazim justru dipakai untuk menghabisi nyawa seseorang.


Berikut lima peristiwa pembunuhan paling tidak biasa dalam sejarah dunia, yang menunjukkan betapa kreativitas kejam manusia kerap melampaui logika.


1. Quintus Antyllius: Tewas Ditusuk Stylus


Bagi Quintus Antyllius, pena benar-benar lebih mematikan daripada pedang. Ia merupakan pengawal pribadi Konsul Romawi Lucius Opimius pada abad ke-2 SM, di tengah konflik politik panas antara Senat dan pendukung reformasi Gracchi bersaudara.


Saat Antyllius menerobos kerumunan pendukung Gayus Gracchus dengan kata-kata menghina, ia justru memicu amarah massa. Warga menyerangnya menggunakan stylus, alat logam runcing yang biasa dipakai menulis di tablet lilin. Stylus-stylus itu berubah menjadi senjata pembunuh, menikam Antyllius hingga tewas.


2. Agrippina the Younger: Perahu Lipat Maut


Agrippina, ibu Kaisar Nero, dikenal lihai dalam intrik politik. Setelah membantu putranya naik takhta—termasuk diduga meracuni suaminya sendiri, Kaisar Claudius—Agrippina menjadi ancaman bagi Nero.


Nero merancang rencana licik: sebuah perahu yang bisa runtuh sendiri. Ia mengundang ibunya makan malam, lalu menyuruhnya pulang dengan kapal yang telah dimodifikasi agar tenggelam di tengah laut. Namun rencana itu gagal—Agrippina berhasil berenang ke pantai.


Sayangnya, ia tak lolos sepenuhnya. Di darat, para pembunuh bayaran menantinya. Ia akhirnya ditikam hingga tewas, konon sambil berteriak agar para algojo “menusuk rahim yang melahirkannya”.


3. Edmund Ironside dan Godfrey si Bungkuk: Dibunuh di Toilet


Kematian di tempat paling privat juga tercatat dalam sejarah. Edmund Ironside, Raja Inggris pada 1016, disebut tewas saat sedang buang air—menurut beberapa versi, ditusuk atau ditembak dari bawah toilet.


Nasib serupa dialami Godfrey the Hunchback, Duke of Lower Lorraine. Saat duduk di jamban, seorang pembunuh bersembunyi di bawah dan menikamnya dari belakang. Godfrey tidak langsung meninggal, tetapi wafat beberapa hari kemudian akibat luka-luka tersebut.


4. Thomas dari Woodstock: Dicekik di Bawah Kasur


Thomas dari Woodstock, paman Raja Richard II, merupakan tokoh kuat yang memimpin pemberontakan bangsawan terhadap sang raja. Setelah Richard kembali menguasai kekuasaan, Thomas ditangkap dan ditahan di Calais.


Ia tak pernah sampai ke pengadilan. Menurut beberapa versi, Thomas dibunuh secara diam-diam di selnya. Ada yang menyebut ia dicekik dengan jubah, sementara versi lain menyatakan ia ditindih dan dicekik di bawah kasur—sebuah metode pembunuhan sunyi tanpa senjata tajam.


5. Jörg Jenatsch: Dibunuh oleh “Beruang” Berkapak


Kasus paling ganjil mungkin dialami Jörg Jenatsch, tokoh politik Swiss abad ke-17 yang dikenal brutal. Pada perayaan Karnaval, seseorang mendekatinya dengan kostum beruang sambil membawa kapak.


Mengira itu bagian dari pesta, Jenatsch menyambut sang “beruang” dengan ramah. Namun saat berjabat tangan, beruang itu mengeluarkan pistol tersembunyi dan menembaknya. Kapak yang dibawa ternyata hanya hiasan. Pembunuhnya tak pernah teridentifikasi.


Senjata Biasa, Niat Luar Biasa Kejam


Kisah-kisah ini membuktikan bahwa pembunuhan tidak selalu melibatkan senjata konvensional. Stylus, perahu, toilet, kasur, bahkan kostum beruang bisa berubah menjadi alat pembunuh ketika niat jahat sudah menguasai pikiran.

×