Ada kisah haru di balik sosok Jimmy Mamahit (38), Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Manado yang ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Perumahan Pandu Lestari, Lingkungan 3, Kecamatan Bunaken, Sabtu (13/12/2025).
Semasa hidupnya, Jimmy dikenal sebagai pribadi yang baik, ramah, dan penuh tanggung jawab. Almarhum bahkan menjadi contoh bagi warga sekitar karena kesetiaannya merawat sang ibu berusia 70 tahun yang menderita stroke.
“Jimmy anak yang baik. Walaupun sibuk bekerja, ibunya tetap dia urus dengan sangat baik,” ujar salah satu tetangga korban saat ditemui di kediaman almarhum, Selasa (16/12/2025).
Menurut keterangan warga, sejak sang ayah yang merupakan pensiunan polisi meninggal dunia, Jimmy menjadi satu-satunya anak yang merawat ibunya. Setiap hari, sebelum berangkat kerja, ia memastikan seluruh kebutuhan ibunya terpenuhi.
“Meskipun sibuk, dia selalu melayani ibunya dengan sabar. Itu sudah dia lakukan sejak lama,” tutur tetangga tersebut.
Tak banyak yang mengetahui, sebelum menjadi ASN, Jimmy sempat bekerja di salah satu bank besar di Sulawesi Utara. Namun, demi merawat ibunya yang sakit, ia memilih mengundurkan diri dari pekerjaannya.
“Dia berhenti kerja karena ingin fokus mengurus ibunya. Kisah ini jarang diketahui orang, hanya kami para tetangga yang tahu karena dia sering bercerita,” ungkap sumber.
Saat ini, ibu almarhum telah dijemput pihak keluarga. Rumah yang sebelumnya ditinggali Jimmy pun tampak kosong.
“Kami hanya berharap almarhum bisa tenang. Dia orang baik,” ucap tetangga dengan suara lirih.
Kenal Dekat dengan Terduga Pelaku
Dalam perkembangan kasus, warga mengungkap bahwa Jimmy mengenal dekat FT alias Fahril (17), yang kini ditetapkan sebagai terduga pelaku pembunuhan.
Menurut keterangan warga, pelaku sempat tinggal bersama korban hampir dua pekan sebelum kejadian.
“Hampir dua minggu dia di sini. Sering membantu, cuci motor, bahkan mengecat kamar,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Korban juga dikenal sering mengajak anak-anak sekitar untuk membantu pekerjaan ringan di rumah, lalu mengantar mereka pulang. Namun, pelaku disebut sebagai orang yang paling lama berada di rumah korban.
Pada hari penemuan jasad Jimmy, pelaku sudah tidak terlihat di sekitar rumah. Pagar rumah dalam keadaan terkunci dan baru dibuka oleh pihak kepolisian.
Dikenal Baik dan Suka Menolong
Sosok Jimmy meninggalkan duka mendalam bagi tetangga dan rekan kerja. Junita, salah satu tetangga, mengaku sangat terpukul atas kepergian almarhum.
“Dia orang baik, suka menolong, dan mudah bergaul. Kami semua merasa kehilangan,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan rekan kerja Jimmy. Mereka mengenalnya sebagai pegawai yang rajin dan ringan tangan.
“Rekan kerja terbaik dan paling rajin. Kami berharap kasus ini diusut tuntas,” kata Nely, salah satu rekan kerja almarhum.
Jenazah Jimmy Mamahit telah dimakamkan pada Minggu (14/12/2025) dan diantar ratusan pelayat, sebagai tanda penghormatan terakhir untuk sosok yang dikenal penuh pengabdian dan kasih sayang.

