Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Perunggu yang Bermakna: Megawati dan Generasi Muda Antar Voli Putri Indonesia Bersinar di SEA Games 2025

Desember 16, 2025 Last Updated 2025-12-16T09:44:59Z



Warna perunggu mungkin tak semewah perak atau emas. Namun, pencapaian peringkat ketiga tim nasional bola voli putri Indonesia di SEA Games 2025 Thailand membawa arti besar bagi perjalanan dan regenerasi tim Merah Putih.


Timnas voli putri Indonesia memastikan medali perunggu setelah mengalahkan Filipina dalam laga perebutan tempat ketiga di Huamark Indoor Stadium, Bangkok, Senin (15/12/2025). Pertandingan berlangsung sengit selama empat set dan menguras stamina Megawati Hangestri Pertiwi dan kawan-kawan.


Dalam duel yang diwarnai deuce berulang, Indonesia akhirnya menang dengan skor 3-1 (28-26, 13-25, 30-28, 26-24). Mental dan konsistensi menjadi pembeda di laga krusial tersebut.


Megawati tampil sebagai bintang utama. Opposite sekaligus kapten tim itu mencetak 26 poin, terbanyak dalam pertandingan. Mental tangguhnya kembali terlihat pada set keempat saat ia mencetak poin ke-22 hingga angka-angka penentu kemenangan.


Performa Megawati juga mendapat sorotan dari media Filipina. Spin.ph menyebut pemain veteran Indonesia itu sebagai momok lama bagi Filipina di ajang regional. Media tersebut menyoroti keberhasilan Indonesia mengamankan perunggu ke-9 dari 10 edisi SEA Games terakhir.


Sementara itu, Inquirer mengulas secara detail poin-poin krusial Megawati di pengujung laga. Media tersebut menilai Filipina kembali gagal memutus dominasi Indonesia dalam laga perebutan medali perunggu.


Di balik gemilangnya Megawati, publik Tanah Air juga dibuat terkesan oleh kiprah para pemain muda. SEA Games 2025 menjadi panggung penting bagi regenerasi tim di bawah arahan pelatih Marcos Sugiyama.


Marcos membawa kesinambungan dari ajang Kejuaraan Dunia Voli U-21 dan Asian Youth Games U-18 2025 ke level senior. Hasilnya mulai terlihat dalam laga melawan Filipina.


Outside hitter Naisya Pratama Putri mencetak 12 poin, sementara middle blocker Maradanti Namira Tegarianti menyumbang 11 poin. Naisya baru berusia 17 tahun, sedangkan Namira berumur 19 tahun.


Di sektor blok, Namira juga didampingi Chelsa Berliana Nurtomo yang berusia 18 tahun. Keduanya tampil solid dan nyaris tak tergantikan, terutama pada set pertama dan ketiga yang berlangsung sangat ketat. Keunggulan Indonesia dalam statistik blok menjadi salah satu kunci kemenangan.


Megawati pun memberikan apresiasi kepada rekan-rekannya, baik pemain muda maupun senior. Ia menekankan pentingnya kerja sama dan saling menutup kekurangan di lapangan.


Meski meraih perunggu, tantangan timnas voli putri Indonesia belum berakhir. Dominasi Thailand dan Vietnam di kawasan Asia Tenggara masih sulit ditembus. Indonesia bahkan mengalami penurunan hasil melawan Vietnam dibanding beberapa tahun sebelumnya.


Megawati menilai jam terbang internasional menjadi faktor krusial dalam proses regenerasi. Absennya Indonesia dari beberapa turnamen besar pada 2023 turut memengaruhi performa tim.


Namun, peluang penebusan terbuka lebar. Pada tahun depan, Indonesia berpotensi tampil di berbagai ajang internasional seperti AVC Nations Cup, Kejuaraan Asia Voli, dan Asian Games.


Pelatih Marcos Sugiyama menegaskan pentingnya memperluas pencarian talenta muda demi menjaga kesinambungan prestasi voli nasional.


Medali perunggu SEA Games 2025 bukan sekadar hasil akhir, melainkan fondasi penting bagi masa depan voli putri Indonesia.

×