Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Sikat Gigi Terlalu Keras Bisa Merusak Gigi? Ini Bahaya Abrasi yang Jarang Disadari

Desember 22, 2025 Last Updated 2025-12-22T14:45:18Z

 


Menyikat Gigi: Rutinitas Sepele yang Bisa Jadi Bumerang


Menyikat gigi adalah kebiasaan harian yang dilakukan hampir tanpa berpikir. Pagi hari saat masih mengantuk atau malam hari ketika tubuh lelah, sikat gigi tetap dijalankan dengan asumsi sederhana: demi gigi bersih dan sehat. Namun, di balik niat baik tersebut, tersimpan risiko serius jika dilakukan dengan cara yang keliru.


Salah satu dampak yang kerap luput disadari adalah abrasi gigi, yakni pengikisan struktur gigi secara perlahan akibat gesekan mekanis. Kerusakan ini tidak terjadi dalam semalam, tetapi bersifat permanen dan bisa berujung pada masalah gigi jangka panjang.


Apa Itu Abrasi Gigi?


Untuk memahaminya, kita perlu mengenal struktur gigi. Bagian terluar gigi disebut email, lapisan paling keras di tubuh manusia yang berfungsi melindungi gigi dari kerusakan. Sayangnya, meski sangat kuat, email memiliki satu kelemahan fatal: tidak bisa tumbuh kembali.


Di bawah email terdapat dentin, lapisan yang lebih lunak, berwarna kekuningan, dan sangat sensitif. Ketika abrasi terjadi, email terkikis sedikit demi sedikit hingga dentin terekspos. Berbeda dengan gigi berlubang yang disebabkan bakteri, abrasi murni terjadi karena gesekan fisik, terutama dari sikat gigi dan pasta gigi yang digunakan.


Kebiasaan Menyikat Gigi yang Paling Merusak


Penyebab utama abrasi gigi sering kali berasal dari kebiasaan sehari-hari yang dianggap sepele.


1. Menyikat gigi terlalu keras

Banyak orang percaya bahwa menyikat lebih kuat akan membuat gigi lebih bersih. Padahal, tekanan berlebihan justru mengikis email, terutama di area garis gusi yang paling rentan. Akibatnya muncul cekungan berbentuk V di pangkal gigi, tanda klasik abrasi gigi.


2. Menggunakan sikat berbulu keras

Bulu sikat keras atau sedang sering dianggap lebih efektif, padahal terlalu kaku untuk jaringan gigi dan gusi. Penggunaan jangka panjang dapat mempercepat abrasi dan menyebabkan gusi menyusut, membuka permukaan akar gigi yang lebih sensitif.


3. Pasta gigi yang terlalu abrasif

Pasta gigi pemutih atau pengendali karang gigi umumnya mengandung partikel abrasif. Jika digunakan bersamaan dengan teknik menyikat yang agresif, efeknya seperti mengamplas gigi secara perlahan setiap hari.


4. Menyikat gigi setelah konsumsi makanan asam

Makanan dan minuman asam seperti jeruk, soda, atau kopi melunakkan email sementara. Menyikat gigi segera setelahnya akan mempercepat pengikisan email yang sedang dalam kondisi lemah.


Dampak Abrasi Gigi yang Tidak Bisa Diabaikan


Abrasi gigi bukan sekadar membuat gigi terasa ngilu. Dalam jangka panjang, dampaknya bisa jauh lebih serius.


Seiring menipisnya email, gigi akan tampak semakin kuning karena warna dentin lebih dominan. Sensitivitas meningkat, terutama saat mengonsumsi makanan panas, dingin, atau manis. Dalam kasus berat, abrasi bisa melemahkan struktur gigi hingga mudah retak atau patah.


Jika abrasi mencapai pulpa gigi, perawatan besar seperti tambalan, mahkota gigi, bahkan perawatan saluran akar bisa menjadi tak terhindarkan. Yang perlu diingat, email yang hilang tidak bisa diperbaiki secara alami.


Cara Mencegah Abrasi Gigi Sejak Dini


Kabar baiknya, abrasi gigi sepenuhnya bisa dicegah dengan perubahan kebiasaan sederhana.


Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan terapkan teknik menyikat yang benar. Hindari gerakan maju-mundur yang kasar, gantilah dengan gerakan memutar lembut dengan sudut 45 derajat ke arah gusi. Anggap proses menyikat sebagai memijat gigi, bukan menggosoknya.


Pilih pasta gigi berfluoride dengan tingkat abrasivitas rendah, dan tunggu setidaknya 30 menit setelah mengonsumsi makanan atau minuman asam sebelum menyikat gigi. Jika ingin menyegarkan mulut, berkumur dengan air atau obat kumur berfluoride adalah pilihan yang lebih aman.


Peran Penting Pemeriksaan Gigi Rutin


Pemeriksaan rutin ke dokter gigi sangat penting untuk mendeteksi abrasi sejak tahap awal. Dokter gigi dapat menilai kebiasaan menyikat Anda dan memberikan rekomendasi personal sebelum kerusakan bertambah parah.


Dengan menyadari bahwa kebiasaan sederhana seperti menyikat gigi dapat berdampak besar, kita bisa lebih bijak dalam merawat kesehatan mulut. Gigi bersih memang penting, tetapi cara membersihkannya jauh lebih menentukan masa depan senyum Anda.

×