Presiden China, Xi Jinping, terekam kamera ketika menumpahkan emosinya kepada Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, di sela KTT G20 Bali.
CNN melaporkan bahwa Xi naik pitam karena isi pembicaraannya dengan Trudeau di sela KTT G20 bocor ke media.
Dalam rekaman video yang disiarkan di media Kanada, Xi memang terlihat tersenyum ketika berbicara kepada Trudeau dalam bahasa Mandarin.
Namun setelah itu, penerjemah Xi menyampaikan maksud sang presiden kepada Trudeau. Ternyata, pesannya berisi protes keras Xi.
"Semua yang kita bicarakan bocor ke media dan itu tidak pantas," ujar penerjemah tersebut menyampaikan isi omongan Xi kepada Trudeau.
Setelah mendengarkan terjemahan tersebut, Trudeau hanya mengangguk sembari tersenyum ke arah Xi. Belum selesai berbicara, Xi kemudian menyampaikan kembali unek-uneknya dalam bahasa Mandarin.
"Jika Anda tulus, maka kita harus melakukan pembicaraan kita dengan sikap hormat satu sama lain. Jika tidak, akan ada konsekuensi tak terduga," katanya.
Trudeau langsung menyela ketika sang penerjemah baru saja sampai mengatakan, "Jika Anda tulus."
Ia langsung menyambar dengan berkata, "Di Kanada, kami meyakini dialog bebas dan terbuka dan terang-terangan. Kita akan terus bekerja sama secara konstruktif, tapi akan ada hal-hal yang kita tak sepaham."
Masih dengan tersenyum, Xi mengakhiri konfrontasinya dengan Trudeau dalam bahasa Mandarin, kemudian melenggang pergi meninggalkan sang PM Kanada.
"Mari tentukan dulu batasan-batasannya," ucap penerjemah menyampaikan kata-kata terakhir Xi kepada Trudeau ketika sang presiden mulai beranjak pergi.
Interaksi ini dianggap langka karena biasanya, pergerakan Xi di berbagai forum sangat diatur sehingga tak menimbulkan kesan tertentu.
Video ini tersebar tak lama setelah seorang sumber pemerintahan Kanada mengungkap sejumlah perbincangan Trudeau dengan Xi di sela KTT G20 Bali pada Selasa (15/11) lalu.
Sebagaimana dilansir Reuters, sumber itu membeberkan bahwa dalam pertemuan itu, Trudeau menyampaikan "kekhawatiran serius" atas dugaan "campur tangan" China di Kanada.
"Campur tangan" itu diduga merujuk pada laporan media yang mengungkap pengakuan intelijen Kanada. Intelijen itu mengaku curiga China mencampuri pemilu 2019 di Kanada.
Selain itu, seorang pegawai di produsen listrik terbesar di Kanada juga ditahan pada awal pekan ini karena tuduhan berupaya mencuri rahasia perdagangan untuk diberikan ke China.[SB]