Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Mengingat Komitmen Kepala BRIN soal Peneliti yang Buka 'Aib' Lembaga

Maret 04, 2023 Last Updated 2023-03-04T07:02:02Z


Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko sempat blak-blakan soal nasib peneliti yang membongkar 'aib' lembaga. Sesuai dengan kenyataannya kini?

Sebelumnya, sempat beredar surat pemanggilan terhadap peneliti untuk menghadap Majelis Etik dan Kode Perilaku Pegawai PNS BRIN lewat surat yang ditandatangani salah satu pejabat sumber daya manusia.

 

Sebuah sumber di BRIN juga membenarkan riwayat pemanggilan terhadap pegawai yang 'bocor' ke media dengan ancaman pemangkasan tunjangan kinerja.

 

Pada Jumat (10/2), CNNIndonesia pernah menanyakan soal peluang pimpinan BRIN mengusik peneliti atau pegawai yang membocorkan masalah internal lembaga ke publik.

 

"Teman-teman (peneliti dan pegawai) di BRIN buka borok sendiri, emang ada yang saya apa-apain?" respons Handoko, saat ditanya soal potensi mutasi pegawai 'bocor', di kantornya, Jakarta.

 

Dia mengaku memanggil dan mengajak bicara para peneliti yang membuka polemik lembaga kepada media.

 

"Saya panggil [peneliti itu], kamu komplainnya apa, apa yang dipermasalahkan? Ya ngapain juga [ada pemutasian]. Kita belum pernah melakukan itu," klaim Handoko.

Hal itu dikatakannya saat ramai polemik ketiadaan anggaran khusus BRIN pada program deteksi dini tsunami atau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) hingga anggaran Masyarakat Bertanya BRIN Menjawab (MBBM).

 

Kini, kasus kebocoran info internal kembali terjadi. Ramai kabar pemanggilan sejumlah peneliti yang berkategori kritis terhadap kebijakan pimpinan lembaga.

 

Seorang sumber CNNIndonesia.com di lingkungan BRIN, lewat sambungan telepon, Rabu (1/3), membenarkan bahwa beberapa pejabat di BRIN memberi ultimatum agar tidak banyak berkomentar kepada awak media atau pun media sosial ihwal kondisi buruk di internal.

 

Peringatan itu disampaikan baik lewat sambungan telepon maupun secara langsung dengan cara informal.

 

"Jangan mudah memberi info ke wartawan karena dapat berimbas pada diri kita sendiri," ujar sumber itu, menirukan salah satu petinggi di BRIN.

 

"'Hati-hati mas sekarang masnya diawasi oleh Majelis Kode Etik. Artinya jangan kepeselet omongan, langsung dipanggil nanti," imbuh dia, menirukan pejabat lain.

 

Jika tidak, kata sumber tersebut, ada hukuman pemotongan tunjangan kinerja 10 persen lewat sidang kode etik BRIN.

 

CNNIndonesia.com sudah berupaya mengonfirmasi hal tersebut kepada Handoko dan Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan BRIN Driszal Friyantoni lewat pesan singkat, Rabu (1/3). Hingga berita ini terbit, keduanya belum memberikan respons.[SB]

×