Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Sri Mulyani soal PDB RI Tumbuh 5,03 Persen: APBN Berperan Penting

Mei 07, 2023 Last Updated 2023-05-07T07:07:16Z


Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan perekonomian yang tumbuh 5,03 persen (year on year/yoy) pada kuartal I-2023 tak lepas dari peran penting APBN sebagai bantalan dari berbagai tekanan (shock absorber).


"Dalam hal ini, APBN berperan penting baik sebagai shock absorber dalam meredam tekanan inflasi global maupun dalam mendorong penguatan aktivitas ekonomi," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (5/5).


Menurutnya, ekonomi yang tumbuh di atas prediksi berbagai analisis, yang hanya 4,5 persen, menunjukkan aktivitas konsumsi masyarakat makin membaik dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya.


"Hal ini mencerminkan terjaganya penguatan daya beli masyarakat yang ditopang oleh stabilitas harga di dalam negeri serta meningkatnya pendapatan masyarakat seiring dengan keberlanjutan penciptaan lapangan kerja," imbuhnya.


Peran APBN pada kuartal ini memang terlihat dari realisasi konsumsi pemerintah yang tumbuh positif 3,99 persen. Di mana, pada 2022 lalu mengalami kontraksi selama empat kuartal berturut-turut.


Konsumsi pemerintah yang kembali positif ini terjadi karena percepatan penyerapan belanja APBN, khususnya Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Belanja barang pun tumbuh tinggi sebesar 36,4 persen, serta belanja pegawai naik 1,2 persen.


Sri Mulyani menyebut belanja negara terus dioptimalkan untuk mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat melalui program bantuan sosial.


Komponen kedua yang mendukung perekonomian adalah ekspor yang masih tumbuh kuat 11,7 persen pada kuartal pertama 2023. Meskipun harus dihadapkan dengan perlambatan perekonomian dunia dan tren moderasi harga komoditas, pertumbuhan volume ekspor hilirisasi SDA seperti besi baja (HS 72) berhasil tumbuh kuat sebesar 8,9 persen.


"Perekonomian nasional terus menunjukkan resiliensi, baik dari sisi konsumsi maupun produksi. Bahkan di saat harga komoditas termoderasi dan mulai menurun, sektor pertambangan Indonesia tetap dapat tumbuh sebesar 4,9 persen," pungkasnya.[SB]

×