Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Surya Paloh Akui Anies Dijegal Maju Pilpres: Mungkin dari Supranatural

Mei 09, 2023 Last Updated 2023-05-08T21:34:51Z


Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengakui ada penjegalan yang diterima oleh bakal capres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.


"Saya pikir itu konsekuensi yang harus diterima. Bagaimana kita berkilah 'tak ada penjegalan', ya fakta lapangannya ada itu. Pasti lah itu [ada penjegalan]," kata Paloh saat diwawancarai CNN Indonesia di NasDem Tower, Jumat (5/5).


Meski demikian, Paloh mengklaim tak mengetahui siapa pihak yang menjegal Anies supaya tak maju Pilpres belakangan ini. Ia hanya mengibaratkan proses penjegalan Anies ini ibarat angin, terasa namun tak bisa ditangkap bentuknya.


"Saya pun enggak tahu. Terasa. Bagaikan angin yang menyentuh tangan dan bahu kita, ada desiran, tapi kita enggak bisa tangkap angin itu," kata dia.


"Saya enggak tahu, mungkin dari supranatural kali, bisa aja," tambah Paloh ketika ditanyakan pihak yang menjegal apakah dari pihak kekuasaan atau lawan politik.


Meski begitu, Paloh tetap meyakini Anies bisa maju sebagai capres di Pilpres 2024. Bila Anies gagal maju, ia mengaku akan terima kegagalan yang dibuat oleh pihak-pihak tersebut.


"Kalau dia gagal, kita terima kegagalannya itu, bagi siapa yang berhasil menggagalkan Anies Baswedan untuk tak maju," kata dia.


Baginya, Anies dicalonkan sebagai capres bukan tindakan pragmatisme, melainkan panggilan sejarah. Ia menekankan pencalonan Anies untuk menguji pluralisme dan nasionalisme kebangsaan masyarakat Indonesia saat ini.


"Untuk menyatukan agar polarisasi bukan lagi dijadikan komoditas politik, agar pemilu dijalankan lebih tenang dan lebih matang," kata dia.


Anies telah didukung sebagai capres oleh NasDem, Demokrat dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. NasDem menjadi partai pertama yang menyatakan dukungan tersebut. Mereka menggelar deklarasi di NasDem Tower, Jakarta pada Senin 3 Oktober 2022. Kemudian disusul Demokrat dan PKS.[SB]

×