Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul menyoroti pernyataan calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, yang menegaskan dirinya tidak akan melanjutkan semua program yang sudah dijalankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini ditanggapi Ruhut Sitompul dalam akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Ruhut Sitompul menilai bahwa hal itu sangat mengerikan. Bahkan Ruhut Sitompul pun menyebut itu tanda-tanda kalau Anies Baswedan akan 'ke laut'.
"Ngeri kali ini tanda-tanda gabenar akan ke laut," ujar Ruhut Sitompul dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya @ruhutsitompul, Jumat (16/6).
Ruhut Sitompul pun mengungkapkan bahwa melanjutkan program Jokowi itu justru menjadi penting. Pasalnya, 82 persen rakyat Indonesia merasa puas dengan kinerja Jokowi.
"Kelanjutan itu sangat penting, apalagi 82 persen rakyat Indonesia tercinta merasa puas dengan kerja keras Bapak Joko Widodo Presiden RI ke-7," imbuhnya.
Sementara itu, baru-baru ini, menteri di kabinet Jokowi, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar presiden pengganti Joko Widodo (Jokowi) tak perlu bicara perubahan.
Dia mengatakan pemerintah telah menemukan pola agar Indonesia masuk kelompok negara berpenghasilan tinggi (high income country).
Karena itu, kata dia, presiden selanjutnya harus meneruskan resep yang dimiliki Indonesia untuk mencapai hal itu. Menurutnya, jika tidak fokus, tujuan itu tidak akan tercapai.
"Saya berharap siapa pun presiden ke depan harus melakukan ini, tidak usah bicara perubahan lah, bagaimana menyempurnakan, mempercepat proses ini, supaya generasi kalian juga bisa nanti melihat itu, karena kalau kita tidak fokus pada pekerjaan ini, belok-belok, nanti tidak jalan," kata Luhut di sela Jakarta Geopolitical Forum ke-7 di Jakarta, Rabu (14/6).[SB]
.jpeg)
