Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kronologi Kemunculan El Nino dan Kekeringan di RI Versi BMKG

Juni 05, 2023 Last Updated 2023-06-05T05:06:55Z


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menuturkan kronologi kemunculan fenomena iklim El Nino hingga memicu kekeringan yang diprediksi mencapai puncaknya di akhir tahun.


Fenomena El Niño-Southern Oscillation (ENSO) merupakan peristiwa perubahan angin dan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang berdampak pada iklim global.


Indikatornya tercantum dalam Indeks Nino 3.4. Makin naik suhunya, makin jelas pula kemunculan El Nino yang menyebabkan kekeringan. Sebaliknya, makin turun maka makin jelas kemunculan fenomena La Nina yang memicu kenaikan curah hujan.


Menurut pengamatan suhu muka laut di Samudra Pasifik, Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko mengungkap La Niña, yang memicu kemarau basah dalam tiga tahun terakhir, berakhir pada Februari 2023.


Dia menyebut ENSO berada pada fase Netral, pada periode Maret-April 2023. Hal itu mengindikasikan ketiadaan gangguan iklim dari Samudra Pasifik.


Urip pun mengungkap ada peluang besar peralihan ke El Nino bulan ini.


"Dengan peluang >80%, ENSO Netral diprediksi mulai beralih menuju fase El Niño pada periode Juni 2023 dan diprediksi akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga moderat," ujar dia, lewat keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com, Rabu (31/5).


"BMKG memprediksi El Nino dapat terjadi hingga periode Maret - April 2024," sambungnya.


Masuk kemarau

Pada saat yang sama, Urip menyebut 144 dari total 699 Zona Musim (ZOM) di Indonesia (21 persen) sudah masuk musim kemarau per akhir Mei.


Sebanyak 307 ZOM (44 persen) lainnya diperkirakan akan mengalami kemarau hingga Juni. Sisanya pada Juli hingga September.


Berikut daftar wilayah yang sedang mengalami musim kemarau:


- Aceh bagian timur

- Sumatera Utara bagian timur

- Riau bagian timur

- Bengkulu bagian barat

- Lampung bagian selatan

- Banten bagian utara

- DKI Jakarta

- Jawa Barat bagian utara

- Jawa Tengah bagian utara dan timur

- DIY bagian selatan

- Sebagian wilayah Jawa Timur

- Bali

- NTB

- NTT

- Gorontalo bagian selatan

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Tenggara bagian selatan

- Kepulauan Maluku

- Maluku Utara


"Sementara itu, sejumlah 16% (113 ZOM) lainnya merupakan wilayah yang mengalami musim hujan atau musim kemarau sepanjang tahun (bertipe satu musim)," sambung Urip.[SB]

×