Koordinator
lapangan aksi bertajuk 'People Power' di Solo, Jawa Tengah Noerrohmat
memperkirakan massa aksi people power yang hadir di Gedung Umat Islam (GUI),
Jalan Kartopuran, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo pada Jumat (7/7)
siang nanti di atas seribu orang.
"Mobil
Komando jam 10 saya tak pasang di sana. Ya, semoga aja di atas 1.000,"
kata Noer kepada CNNIndonesia.com, Jumat (7/7).
Noer
menjelaskan aksi ini dipindahkan dari lokasi yang telah disusun semula.
Sedianya aksi ini akan digelar di Bundaran Gladak, Solo dan kini dipindah ke
depan Gedung Umat Islam (GUI), Jalan Kartopuran, Kelurahan Jayengan, Solo.
Noer bercerita
sudah banyak warga yang antusias dan menghubunginya dari pelbagai daerah sejak
Rabu (5/7) lalu. Mereka berniat untuk merapat ke Solo mengikuti aksi tersebut.
"Karena
gini, itu dari Jepara, Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Purwodadi, itu mau merapat
ke Solo naik motor. Dari Malang udah masuk neleponin," kata dia.
Noer juga
memastikan pihak kepolisian mengizinkan Aksi People Power digelar di Jalan
Kartopuran, Solo. Ia juga menegaskan aksi ini tetap berjalan damai dan
kondusif.
"Saya sama
Mudrick diharapkan orasinya yang ditunggu. Polisi sudah mengizinkan [di jalan
Kartopuran]. Saya malah bilang [ke polisi] kalau ada penyusup, pengacau,
tangkap," kata dia.
Terpisah,
penanggung jawab Aksi People Power Solo, Mudrick Sangidu mengklaim aksi ini tak
memiliki afiliasi maupun kepentingan politik apapun.
Ia mengatakan
warga berhak bergerak lantaran berbagai saluran aspirasi di parlemen di
berbagai tingkatan dianggap alami kemacetan menyerap aspirasi rakyat.
"Karena
melihat selama ini saluran aspirasi macet, di DPRD, di DPR macet, belum lagi
banyaknya kasus korupsi di mana-mana. Masa diam? Rakyat juga berhak untuk
cawe-cawe dong," kata dia.[SB]