Kehadiran
sejumlah elite partai politik dalam acara Milad ke-25 PBB yang turut
mengumumkan dukungan kepada Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo
Subianto, berpotensi memberi dampak buruk bagi bakal calon presiden lain.
Pengamat
politik Yusak Farchan menilai, momen tersebut menjadi ajang konsolidasi Pilpres
2024 di antara parpol yang hadir, khususnya terkait peluang berkoalisi
mendukung Prabowo.
"Jika PKB,
PBB, PAN, Gelora, dan PKN bergabung, maka koalisi Prabowo semakin solid,"
ujar Yusak kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/8).
Founder Citra
Institute itu menerangkan, Prabowo yang sudah mendapat dukungan dari PKB
berpotensi mendapat tambahan angin segar ketika PBB, PAN, Gelora, dan PKN
benar-benar bergabung.
"Peluang
Prabowo memenangkan Pilpres 2024 cukup terbuka jika PKB, PBB, PAN, Gelora, dan
PKN bergabung dalam satu perahu koalisi," tuturnya.
Menurutnya,
Prabowo yang sudah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama
Ketum PKB Muhaimin Iskandar, bakal menjadi lawan berat dua bacapres lain.
"Ganjar
jelas dirugikan jika parpol-parpol tersebut bergabung ke Prabowo. Termasuk
Anies juga akan mengalami defisit dukungan dengan bergabungnya parpol-parpol
tersebut ke Prabowo," tambah Dekan FISIP UNPAM Serang itu.
Sejumlah elite
politik hadir dalam acara Milad ke-25 PBB. Di antaranya Ketum PKB Muhaimin
Iskandar, Ketum Partai Gelora Anis Matta, Ketum PKN Anas Urbaningrum, Sekjen
PAN Eddy Soeparno, Ketum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana, dan Jurubicara PSI
Cheryl Tanzil.[SB]