Pernyataan
Rocky Gerung dianggap mendistorsi persoalan kasus korupsi mega proyek BTS
Kominfo senilai Rp8,32 triliun. Dan para politisi lebih sibuk mencari pasal
agar Rocky bisa dipidanakan, hingga akhirnya mengalihkan persoalan yang
sebenarnya.
Wasekjen Bidang
Komunikasi dan Informatika DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Devis
Abuimau Karmoy, mengatakan, dengan dalil membela Presiden Joko Widodo yang
mendapat kritik dari Rocky, para politisi dari berbagai Parpol justru sibuk
mencari pasal agar Rocky bisa dipidanakan.
"Ironis.
Para politisi seakan ingin menyembunyikan, bahkan mengalihkan perhatian publik
atas fakta hukum kasus mega korupsi BTS Kominfo yang telah menjerat mantan
Menkominfo Johnny G Plate, yang juga Sekjen Partai Nasdem," kata Devis,
dalam keterangannya, Minggu (6/8).
Padahal, kata
dia, hingga kini Presiden Jokowi yang jadi sasaran kritik Rocky pun tak kunjung
melapor ke polisi.
"Sensitifnya
para politisi atas kritik Rocky Gerung terhadap Presiden Jokowi, membuat publik
makin curiga akan adanya pengalihan isu kasus mega proyek BTS Kominfo senilai
Rp8,32 triliun," kata Devis.
Bahkan,
sambungnya, jumlah dana korupsi BTS yang dialirkan Irwan Hermawan ke berbagai
pihak mencapai Rp243 miliar, seperti disebut dalam pemberitaan media massa.
Sampai-sampai, aliran dana itu mengalir ke Nistra, seorang staf ahli Sugiono,
anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR RI.
"Lalu, ada
nama Erry, oknum di PT Pertamina Tbk, yang disebut menerima aliran dana proyek
BTP Kominfo senilai Rp10 miliar. Kemudian ada Menpora Dito Ariotedjo yang juga
telah diperiksa penyidik Kejaksaan Agung," urai Devis.
Sebagaimana
diketahui, kata Devis, di Komisi I DPR RI, terdapat sejumlah nama, seperti Puan
Maharani yang juga Ketua DPR RI, Efendi Simbolon, TB Hasanudin, Meutya Hafid,
Lodewijk Paulus, Nurul Arifin. Ada juga Adian Napitupulu, Fadli Zon, Prananda
Paloh, Utut Adianto, bahkan ada Muhaimin Iskandar, Sjarifuddin Hasan, Hanafi
Rais, serta lainnya.
"Sungguh
miris, mengapa para politisi itu diam tanpa suara. Padahal jutaan rakyat di
pedesaan sangat menanti hadirnya proyek BTS Kominfo itu," tandasnya.
Sebagai aktivis
pemuda, dia menyerukan agar para wakil rakyat, terutama yang ada di Komisi I,
tidak bungkam. Mereka harus mempergunakan kepercayaan rakyat dengan tampil
mendorong Kejaksaan Agung agar terus menelusuri aliran dana BTP Kominfo yang
dikorupsi.
"Daripada
ribut atas kritikan Rocky Gerung kepada Presiden Jokowi, yang pada akhirnya
dibaca publik bahwa anda sedang memainkan narasi politik untuk mentutupi kasus
korupsi mega proyek BTS Kominfo," pungkas Devis.[SB]