Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Jangan Mau Rugi di Bulan Ramadhan, Terapkan 5 Amalan ini

Maret 13, 2024 Last Updated 2024-03-13T07:44:11Z


SEGALA  bentuk ibadah di Bulan Ramadhan, telah diyakini umat Muslim mendatangkan berkah dan pahala.


Itu sebabnya, banyak umat muslim yang mendambakan datangnya bulan Ramadhan sebagai bulan penuh berkah dan ampunan.


Bagi umat muslim yang tak mau rugi di bulan Ramadhan, berikut beberapa amalan yang sederhana yang diyakini mendatangkan pahala berlipat ganda.


Lantas, apa saja amalan-amalan Ramadhan yang dapat mendatangkan pahala besar di bulan ramadhan? Yuk simak!


Dilansir dari Radar Solo (Jawa Pos), Selasa (12/3), berikut 5 amalan yang diyakini umat Muslim mendatangkan banyak pahala di bulan Ramadhan.


1. Mendirikan Qiyamul Lail


Qiyamul lail atau shalat malam di bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan. Hal ini telah disampaikan Rasulullah SAW  dalam sebuah hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim.


Dari Abu Hurairah r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah SAW menganjurkan qiyam (sholat) Ramadhan kepada mereka (para sahabat), tanpa perintah wajib.


Beliau bersabda: “Barangsiapa mengerjakan qiyam (shalat) Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu”.


Nah, salah satu ibadah qiyamul lail di bulan Ramdhan adalah salat Tarawih. Selain berpuasa, salat Tarawih menjadi salah satu amalan utama di bulan Ramadhan.


Bagi siapa saja yang mengerjakan amalan sunah ini maka akan mendapatkan pahala melimpah. Selain sholat Tarawih, kita juga bisa mengerjakan shalat-shalat sunah lainnya di malam Ramadhan.


2. Mengakhirkan Makan Sahur


Sahur  adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan saat ingin berpuasa di bulan Ramadhan. Waktunya dini hari hingga datang waktu subuh.


Rasulullah SAW menganjurkan agar kita mengakhirkan sahur. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW;


“Dari Sahl Ibnu Sa’ad r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Saya makan sahur di keluarga saya, kemudian saya berangkat terburu-buru sehingga saya mendapatkan shalat subuh Bersama Rasulullah saw” (HR al-Bukhari, dalam kitab ash-Shiyam, Bab Ta’khir as-Sahr).


3. Berbuka Tepat Waktu dan Berdoa


Bila sahur dianjurkan di waktu akhir, maka Rasulullah menganjurkan agar ketika waktu berbuka, maka agar disegerakan untuk mengakhiri puasa.


Selain itu, jangan lupa untuk mengucapkan doa berbuka puasa dengan tidak terburu-buru. Berdoa ini merupakan wujud syukur atas nikmat Allah SWT karena telah diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah puasa.


Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits riwayat Muttafaq’Alaih.


“Dari Sahl bin Sa‘ad (diriwayatkan bahwa) Rasulullah saw bersabda: Orang akan selalu baik (sehat) apabila menyegerakan berbuka.”


4. Perbanyak membaca Al-Qur’an dan bersedekah


Ramadhan adalah bulan di mana Alquran diturunkan. Menurut beberapa hadis, Rasulullah selalu membaca Alquran bersama dengan malaikat Jibril di setiap malam Ramadhan.


Itulah mengapa umat islam dianjurkan untuk rutin membaca Alquran. Kita dianjurkan selama Ramadhan minimal sekali bisa mengkhatamkan Alquran.


Amalan lain yang dianjurkan adalah memperbanyak bersedekah di bulan Ramadhan. Sebab, pahalanya berlipat ganda. Sesungguhnya di dalam harta kita ada hak orang lain maka bersedekah harus dilakukan dengan ikhlas. Bersedekah dapat berupa apa saja, seperti uang, makanan, benda, tenaga, dan lain-lain.


“Dari Ibnu Abbas r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadhan, ketika ditemui oleh Malaikat Jibril pada setiap malam pada bulan Ramadhan, dan mengajaknya membaca dan mempelajari Al-Qur’an. Ketika ditemui Jibril, Rasulullah adalah lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan.” (Muttafaq ‘Alaih).


5. I’tikaf di Sepuluh Hari Terakhir


Di sepuluh hari terakhir Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk melakukan i’tikaf. Yaitu, berdiam diri di masjid dengan tujuan semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT.


I’tikaf tidak sebatas diam, namun harus diawali dengan niat beriktikaf. Adapun i’tikaf terbagi menjadi tiga jenis, yaitu i’tikaf terikat waktu, i’tikaf tidak terikat waktu, dan i’tikaf nazar.


Selama i’tikaf bisa diisi dengan memperbanyak sholat sunnah, berzikir, membaca Alquran, dan memperbanyak ampunan kepada Allah SWT.


Di sepuluh hari terakhir Ramadhan ini ada satu malam istimewa yaitu lailatul qodar atau malam seribu bulan. Di mana siapa yang menjumpai malam ini maka akan mendapat ampunan dari Allah SWT.


Mumpung kita masih dipertemukan dengan Ramadhan, maka optimalkan ibadah kita. Inilah kesempatan bagi umat Islam untuk mengeruk pahala sebanyak-banyaknya dan waktunya bertaubat. Sebab, bulan ini merupakan bulan penuh ampunan. 

×