Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kominfo Bakal Wujudkan Internet Cepat 100 Mbps di RI

Maret 09, 2024 Last Updated 2024-03-09T08:26:46Z


Kecepatan internet di Indonesia akan dikebut hingga mencapai 100 Mbps. Saat ini, kecepatan internet rata-rata di Indonesia masih rendah dengan angka 24, 9 Mbps.


Menurut analisa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), di tahun 2034 kebutuhan untuk fix broadband sudah di atas 200 mbps. Bandwith itu diperlukan untuk penggunaan-penggunaan AI dan IoT, bukan hanya di kantor tetapi juga di rumah.


Direktur BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar mengatakan, pendekatan kecepatan internet bukan hanya untuk kebutuhan seluler, tetapi juga fix broadband. Sehingga, pihaknya terus mendorong fiberisasi atau Proyek Palapa Ring Terintegrasi.


"Jadi karena fix, fiberisasi juga terus kita lakukan, dan target-target itu juga adalah bagian dari target fiberisasi atau palapa ring integrasi ini," ungkap Fadhillah di Gedung Kominfor, Jakarta Pusat, Jumat, (8/3/2024).


Sebagaimana diketahui, pada proyek Palapa Ring, BAKTI telah membangun 446.712 km kabel serat optic di seluruh Indonesia. Oktober lalu, Kominfo melakukan pembaruan dokumen Pra-Studi Pelayanan Akhir Business Case Palapa Paring Integrasi.


Lebih jauh, Fadhillah menegaskan, internet cepat penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sesuai dengan target pemerintah yang ingin membuat Indonesia menjadi negara maju di 2028.


"Untuk keluar dari middle income trap ini, kita harus punya penghasilan atau pertumbuhan ekonomi yang minimal 6% selama 20 tahun. Kita memerlukan begitu banyak engine pendorong untuk memenuhi angka 6% ini. Termasuk di antaranya adalah digitalisasi," tandasnya.


Adapun kecepatan internet merupakan salah satu parameter dari digitalisasi. Sementara hal lain yang perlu dikembangkan adalah konektivitas, kemampuan cloud hingga keamanan dan informasi.


Ketiga hal ini diharap bisa berkembang bersamaan ke pelosok negeri. Mengingat Produk Domestik Bruto (PDB) dibagi per kapita, bukan hanya di daerah urban saja.


Sementara terkait target 2045, pihaknya mematok target yang lebih tinggi. Yaitu minimal mendekati 70-80% negara-negara top Asia, seperti China, Jepang, Korea.

×