Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Malam Lailatul Qadar: Pengertian, Keistimewaan, dan Cara Menghidupkannya

Maret 19, 2024 Last Updated 2024-03-19T03:18:37Z


Lailatul qadar adalah malam istimewa yang terjadi pada bulan Ramadhan. Di malam ini, umat Muslim diperintahkan untuk menggencarkan ibadah dan amal salih lainnya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:


“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Muttafaq ‘alaih)


Lewat hadits tersebut, Rasulullah SAW mengungkapkan bahwa lailatul qadar muncul pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Namun tidak ada yang tahu pasti kapan datangnya, kecuali hanya Allah SWT.


Sebagai petunjuk, malam istimewa ini disebut muncul pada malam-malam ganjil bulan Ramadhan. Bagaimana cara memperoleh keutamaan di malam lailatul qadar? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Arti Malam Lailatul Qadar


Malam lailatul qadar adalah malam ketika diturunkannya ayat Alquran ke bumi. Malam ini sangatlah mulia dan lebih baik dari seribu bulan. Dalam Surat Al-Qadr ayat 1-5 Allah SWT berfirman yang artinya:


“Sesungguhnya kami turunkan dia (Alquran) pada lailatul qadar. Tahukah kamu apakah lailatul qadar itu? Lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan Ruh dengan izin Tuhannya untuk mengatur segalanya. Salam sejahteralah malam itu sampai terbit fajar.”


Jalaluddin Rahmat dalam buku Kedahsyatan Puasa: Jadikan Hidup Penuh Berkah (2009) menyebutkan makna dan arti penting dari malam lailatul qadar. Menurutnya, kata “qadr” berarti ketentuan Tuhan yang berkaitan dengan hidup dan mati manusia, suka duka, sehat dan sakitnya.


Lailatul qadar hadir sebagai berkah bagi umat manusia. Pada malam itu, malaikat akan turun untuk menuliskan takdir manusia di tahun-tahun berikutnya.


Oleh karena itu, di malam ini umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa-doa. Umat Muslim bisa bermunajat dan memohon agar Allah menuliskan kebaikan untuknya.


Kapan Malam Lailatul Qadar Itu?


Tidak ada nash yang menjelaskan tentang waktu kedatangan malam lailatul qadar. Namun terjadinya lailatul qadar pada malam-malam ganjil lebih besar kemungkinannya daripada malam-malam genap.


Mengutip buku Majelis Ramadhan susunan Syekh Muhammad bin Shalih Utsaimin, malam istimewa ini mungkin saja terjadi pada tujuh malam terakhir Ramadhan. Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Ibnu Umar ra.


Beliau menyatakan bahwa sahabat-sahabat Nabi pernah bermimpi melihat malam lailatul qadar pada tujuh malam terakhir, lalu Nabi SAW bersabda: “Saya melihat mimpimu bersepakat menetapkan bahwa lailatul qadar itu pada tujuh malam terakhir. Maka, bagi siapa yang hendak mencari malam al-qadr, carilah pada tujuh malam yang akhir.” (HR. Muttafaq ‘alaih)


Sedangkan menurut riwayat Muslim, dari Ibnu Umar r.a bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Carilah malam lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir. Jika seseorang di antara kamu lemah mencarinya, maka janganlah ia dikalahkan dalam mencari pada tujuh malam yang akhir.”


Kemungkinan yang paling dekat dari tujuh malam itu adalah malam ke-27 Ramadhan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ubai bin Ka’ab, ia berkata:


“Demi Allah, sesungguhnya saya mengetahui malam yang diperintahkan atas kami oleh Rasulullah SAW untuk menunaikan ibadah padanya, yaitu malam dua puluh tujuh.” (HR. Muslim)


Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar


Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menyebutkan bahwa malam lailatul qadar memiliki beberapa tanda yang mengirinya. Dikutip dari buku Rahasia Kedahsyatan 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa karya Nurhasanah Namin (2014), berikut penjelasannya:


Kuatnya cahaya pada malam lailatul qadar. Tanda ini tidak dapat dirasakan, kecuali seseorang berada di daratan dan jauh dari cahaya lampu.


Timbul ketenangan pada hati dan jiwa seorang mukmin.


Angin bertiup dengan tenang dan terasa sangat sejuk.


Terkadang, manusia bermimpi melihat Allah pada malam lailatul qadar sebagaimana dialami oleh sebagian sahabat Nabi SAW.


Orang yang sholat akan mendapatkan kenikmatan yang lebih dalam sholatnya dibandingkan malam-malam selainnya.


Keistimewaan Malam Lailatul Qadar


Keistimewaan malam lailatul qadar telah banyak disebutkan dalam dalil-dalil shahih. Dirangkum dari Sukses Berburu Lailatul Qadar susunan Muhammad Adam Hussein (2015), berikut uraiannya:


1. Akan diampuni dosa terdahulu


Malam lailatul qadar adalah malam kemuliaan. Sehingga, orang yang beribadah di malam ini akan mendapatkan pahala berlipat ganda dan dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:


“Barangsiapa beribadah di malam lailatul qadar dengan rasa iman dan mengharap pahala dari Allah, ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)


2. Malam penuh keberkahan


Dalam surat Ad-Dukhan ayat 3, Allah SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkan (Alquran) pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.”


3. Lebih baik dari 1000 bulan


Mujahid, qatadah, dan ulama lainnya berpendapat bahwa maksud dari malam lailatul qadar lebih baik dari 1000 bulan yaitu shalat dan amalan yang dilakukan di malam ini sangatlah utama. Pahalanya akan bernilai sama seperti mengerjakan ibadah selama 1000 bulan atau 83 tahun 4 bulan.


4. Lailatul qadar diliputi dengan keselamatan


Malam lailatul qadar diliputi dengan keselamatan dan kesejahteraan sampai terbit fajar. Setan tidak bisa berbuat apa-apa di malam itu. Banyak umat yang selamat dari hukuman dan siksa karena meningkatkan ketaatan pada Allah di malam lailatul qadar.


5. Malam turunnya para malaikat


Banyak malaikat yang turun pada malam lailatul qadar. Turunnya malaikat ini menandakan turunnya berkah dan rahmat dari Allah SWT kepada umat manusia.


Cara Menghidupkan Malam Lailatul Qadar


Yang dimaksud dengan menghidupkan malam lailatul qadar yaitu mengisinya dengan amal ibadah. Umat Muslim diperintahkan untuk mengerjakan sholat sunnah dan wajib di malam istimewa ini. Rasulullah SAW bersabda:


“Barangsiapa melaksanakan sholat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)


Kemudian, dianjurkan pula untuk memperbanyak dzikir dan tilawah Alquran. Agar lebih afdhal, amalan tersebut bisa dilakukan sambil beri'tikaf di masjid.


Ibnu Qayyim rahimahullah menyebutkan bahwa hakikat i’tikaf adalah mengkonsentrasikan hati supaya beribadah penuh pada Allah. I’tikaf berarti seseorang menyendiri dengan Allah dan memutuskan segala kesibukan duniawinya.


Anjuran i’tikaf saat malam lailatul qadar dijelaskan dalam salah satu hadits shahih. Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma, ia berkata: “Rasulullah SAW biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari Muslim)

×