Pemerintah melalui BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID resmi memegang kepemilikan saham mayoritas di PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar 34% usai ditandatanganinya dokumen transaksi pengambilalihan saham divestasi sebesar 14% antara MIND ID dan Vale pada Senin (26/2).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa melalui divestasi ini Indonesia dapat menunjukkan komitmennya untuk berada di garis depan dalam pengembangan hilirisasi industri nikel.
Indonesia memiliki peran strategis dalam industri nikel global sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Sehingga, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengambil kendali dalam menentukan arah industri nikel.
“Divestasi Vale Indonesia merupakan perwujudan transformasi BUMN yang penting dalam menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang di era ekonomi yang terus berkembang. Dengan melakukan divestasi yang strategis, MIND ID dapat memperkuat posisi mereka,” ujarnya dikutip dari siaran pers, Senin (4/3).
Erick mengatakan bahwa setelah penandatanganan persetujuan divestasi 14% saham INCO ke MIND ID, maka MIND ID secara bersama-sama akan mengendalikan INCO bersama Vale Canada Limited.
Setelah transaksi selesai, MIND ID akan memegang sekitar 34% saham yang diterbitkan INCO, menjadikannya pemegang saham terbesar dalam perusahaan tersebut, VCL 33,9%, Sumitomo Metal Mining (SMM) 11,5%, dan sekitar 20,6% akan tetap dimiliki oleh publik.
Erick menjelaskan, bentuk joint corporation dalam pengelolaan PT Vale Indonesia Tbk ke depan akan dapat menjamin pembangunan ekosistem pertambangan hulu hingga hilir yang lebih baik bagi Indonesia.
Melalui momentum ini, pemerintah berkomitmen untuk terus mengawal investasi keberlanjutan untuk down streaming dengan luasan lahan dan total investasi terbaik bagi Indonesia.
“Tentu kami melihat keberlanjutan sebagai hal yang penting, kami yakin bahwa komitmen kami dan VCL dalam mengelola Vale Indonesia ini sama, dan kami dan VCL, sebagai pemegang saham terbesar pertama dan kedua, telah bersepakat untuk melanjutkan komitmen hilirisasi sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap program strategis pemerintah,” ucapnya.
Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengapresiasi dukungan dari Kementerian BUMN, Kementerian ESDM serta kementerian dan lembaga lain dalam proses divestasi. MIND ID akan terus berkolaborasi dengan VCL dan para pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan PT Vale.
“Kami akan mengoptimalkan proses hilirisasi terhadap hasil tambang PT Vale agar dapat mendukung industri dalam negeri serta kebutuhan ekspor dalam mendukung program hilirisasi,” tuturnya.
Dengan akuisisi saham PT Vale ini, menjadi langkah strategis MIND ID agar Indonesia dapat mengambil posisi yang kuat untuk mengamankan pasokan bahan baku industri hilir berbasis nikel.
Komoditas ini adalah salah satu sumber daya strategis dan penting bagi dunia dimana nikel telah menjadi bahan baku utama baterai untuk kendaraan listrik dan juga untuk infrastruktur penyimpan listrik.
“Aksi korporasi ini menjadi momentum dalam memperkuat posisi Indonesia dalam industri baterai dan kendaraan listrik ke depan,” kata Heri.
Setelah divestasi selesai dilakukan, MIND ID bersama-sama dengan VCL akan bersinergi dalam mendukung pelaksanaan kegiatan usaha PT Vale.
Dengan adanya dua pemegang saham yang memiliki komitmen kuat untuk mendukung keberhasilan perusahaan, PT Vale diharapkan mampu menjalankan strategi pengembangan lebih lanjut guna menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.
“Serta mendukung program hilirisasi industri nikel yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia,” ujar Heri.