Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

Maret 14, 2024 Last Updated 2024-03-14T03:27:19Z


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. atau SIG mencatat pendapatan sebesar Rp 38,65 triliun atau meningkat 6,2 persen dari 2022. Sementara itu, volume penjualan mencapai 40,62 juta ton sepanjang 2023. Jumlah ini meningkat 10 persen dibanding tahun sebelumnya.


Selain itu, beban pokok pendapatan dilaporkan sebesar Rp 28,47 triliun. Lalu, EBITDA atau nilai pendapatan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi tercatat Rp 7,79 triliun. Sementara laba sebelum pajak sebesar Rp 3,30 triliun dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp 2,17 triliun.


Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, pertumbuhan kinerja ini didorong oleh penjualan semen curah domestik dan ekspor. Penjualan semen curah domestik naik 17,3 persen, sedangkan semen curah ekspor naik 42 persen.


"Keterlibatan SIG dalam berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dan Jalan Tol Trans Sumatera, serta PSN lainnya menjadi faktor pendorong peningkatan volume penjualan domestik khususnya pada segmen curah," katanya dalam keterangan resmi pada Rabu, 13 Maret 2024.


Seiring dengan peningkatan volume penjualan, SIG membukukan kenaikan pendapatan sebesar 6,2 persen menjadi Rp 38,65 triliun pada 2023.


Meskipun terjadi kenaikan biaya bahan bakar minyak dan inflasi, namun SIG mampu menekan total biaya per ton melalui inisiatif optimalisasi operasional. Di samping itu, utang berbunga dan beban keuangan SIG tercatat turun. Sehingga, berkontribusi pada peningkatan laba sebelum pajak.


Vita menjelaskan, pada 2022 terjadi penurunan beban pajak tangguhan sebagai dampak restrukturisasi internal group perusahaan. Pada akhirnya, berkontribusi pada laba bersih yang lebih tinggi.


"Jika dampak penurunan beban pajak tangguhan tersebut dikeluarkan, di 2023 SIG mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 5,9 persen jika dibandingkan tahun 2022."

×