Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ini yang Terjadi pada Tubuh jika Mengonsumsi Jahe Setiap Hari

April 09, 2024 Last Updated 2024-04-09T07:14:04Z


Jahe menjadi salah satu rempah-rempah populer di Indonesia yang dapat dikonsumsi segar, dikeringkan, dijadikan bubuk, diparut, dan direbus.


Jahe sendiri banyak digunakan untuk menambah cita rasa pada makanan, minuman, dan bahkan untuk beberapa ramuan tradisional yang menyehatkan tubuh.


"Banyak herbal dan rempah-rempah tidak hanya memberikan rasa tetapi juga kaya akan antioksidan. Sedikit saja sudah cukup manfaatnya," kata ahli diet di Los Angeles dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Vandana Sheth, dikutip dari Healthdigest (2/12/2021).


Menurut Vandana, jahe juga mengandung gingerol, salah satu senyawa kuat dan pedas.


Senyawa tersebut tidak hanya memberikan rasa dan aroma khas pada jahe, tetapi juga mengandung sifat antioksidan yang penting bagi tubuh.


Lantas, apa yang terjadi pada tubuh ketika mengonsumsi jahe setiap hari?


Manfaat mengonsumsi jahe setiap hari


1. Kaya akan antioksidan yang melindung tubuh dari beberapa penyakit


Jahe kaya akan antioksidan yang penting untuk melindungi tubuh dari radikal bebas, penyebab beberapa penyakit berbahaya.


Berdasarkan tinjauan penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Preventive Medicine, efek antioksidan yang diberikan oleh gingerol, serta senyawa lain dalam jahe dapat membantu melawan stres oksidatif secara signifikan.


Stres ini disebabkan oleh pembentukan radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan serta berkontribusi pada sejumlah kondisi seperti peradangan kronis, kanker, diabetes, dan penyakit terkait usia seperti penyakit alzheimer dan parkinson.


2. Mengurangi gejala refluks gastroesofageal (GERD)


Mengonsumsi air jahe setiap hari dapat membantu meredakan gejala refluks asam secara efektif. Manfaat ini didapatkan sebagian besar dari kandungan fenol yang ada dalam jahe.


Fenol tersebut dapat membantu menenangkan gangguan pencernaan dan mengurangi keparahan kontraksi lambung yang dapat memaksa asam lambung naik ke kerongkongan yang menyebabkan gejala refluks seperti mulas atau bersendawa.


Selain itu, penelitian yang dipublikasikan di Cancer Prevention Research menunjukkan, antiinflamasi jahe dapat membantu mengurangi peradangan esofagus yang dapat menyebabkan gejala refluks asam yang parah.


Ahli gizi ahli diet terdaftar Holly Klamer juga merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen jahe untuk mendapatkan manfaat penuh kebaikan jahe setiap hari.


"Sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, disarankan untuk berkonsultasi dengan tim kesehatan Anda terlebih dahulu. Jika gejala sakit maag lebih parah saat mengonsumsi jahe, hentikan konsumsinya," ujarnya.


3. Menurunkan kadar gula darah


Mengonsumsi jahe setiap hari secara teratur dapat bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah.


Hal tersebut juga didukung oleh penelitian yang diterbitkan dalam Iran Journal of Pharmaceutical Research yang mengamati efek konsumsi 2 gram bubuk jahe per hari terhadap kadar gula darah puasa.


Penulis penelitian mencatat bahwa suplementasi jahe secara signifikan mengurangi kadar gula darah puasa.


Selain itu, penelitian menunjukkan, jahe mungkin memiliki peran potensial dalam mengurangi komplikasi diabetes.


Percobaan lain yang diterbitkan dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine menunjukkan hasil serupa pada gula darah ketika mengonsumsi suplemen jahe.


Cara kerja jahe melakukan hal ini mungkin karena efeknya yang meredam enzim tertentu.


Penghambatan enzim-enzim ini membantu otot menyerap glukosa dengan lebih efisien, menyisakan lebih sedikit glukosa dalam darah, serta memiliki efek positif pada sensitivitas insulin.


4. Meredakan sakit kepala


Memasukkan jahe ke dalam makanan harian Anda dapat membantu meringankan gejala nyeri akibat sakit kepala.


Manfaat tersebut didapatkan berkat senyawa gingerol yang ada dalam jahe, yang memberi rasa dan memiliki manfaat antiinflamasi yang dapat menargetkan peradangan yang sering menjadi akar sakit kepala.


Oleh karena itu, ahli gizi diet terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics Ginger Hultin merekomendasikan untuk mengonsumsi secangkir teh jahe saat mengalami sakit kepala.


Selain sifat antiinflamasinya, rutin mengonsumsi jahe juga dapat memicu pelepasan hormon serotonin.


Serotonin adalah hormon yang tidak hanya meningkatkan suasana hati tetapi juga dapat membantu membatasi prevalensi dan tingkat keparahan migrain.


Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cephalalgia menemukan, mengonsumsi ekstrak jahe bersama dengan obat antiinflamasi ketoprofen membantu meringankan efek migrain lebih banyak dibandingkan jika partisipan hanya mengonsumsi obat tersebut.


5. Menurunkan kadar kolesterol


Selain rasanya yang lezat, khasiat jahe yang menyehatkan juga dapat membantu memerangi kondisi kesehatan, seperti kadar kolesterol yang lebih tinggi.


Hal ini terutama terjadi pada penderita diabetes tipe 2, seperti yang ditemukan dalam penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition.


Studi tersebut menemukan, mengonsumsi jahe setiap hari pada akhirnya meningkatkan profil lipid peserta, serta meningkatkan sensitivitas insulin.


Selain itu, efek positif jahe terhadap kadar kolesterol juga ditemukan pada individu yang sudah memiliki kolesterol lebih tinggi, menurut sebuah penelitian dari Saudi Medical Journal.


Penelitian menemukan bahwa mengonsumsi jahe secara teratur menurunkan kadar kolesterol low density lipoprotein atau LDL "jahat" dan meningkatkan kadar kolesterol high density lipoprotein atau HDL "baik" pada partisipan.


Namun demikian, perlu diingat bahwa perubahan pola makan apa pun tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan apa pun yang disarankan dokter jika Anda berisiko atau menunjukkan kadar kolesterol lebih tinggi.


Efek samping mengonsumsi jahe berlebih


Meski mengonsumsi jahe setiap hari aman, namun dokter dan ahli gizi menyarankan untuk membatasi asupan harian maksimal sebanyak 3-4 gram, menurut Medicinenet.


Sementara itu, untuk ibu hamil, konsumsi jahe sebaiknya tidak lebih dari 1 gram per hari


Selain itu, jahe sebaiknya juga tidak diberikan kepada anak di bawah 2 tahun.


Meskipun jarang terjadi, berikut beberapa efek samping mengonsumsi jahe secara berlebihan:


Maag

Gas

Sakit perut

Sensasi terbakar di mulut.


Hindari mengonsumsi jahe saat sedang menjalani pengobatan apa pun karena dapat berinteraksi negatif dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

×