Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Luhut Bicara Soal 'Orang Toxic' ke Prabowo, Gerindra Waspadai Adu Domba

Mei 06, 2024 Last Updated 2024-05-06T08:13:32Z

=

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pesan kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk menghindari orang-orang yang 'toxic' dalam kepemimpinannya. 


Hal tersebut diungkapkan Luhut dalam pidatonya di Jakarta Futures Forum pada Jumat (3/5/2024) ketika membahas mengenai perekonomian Indonesia beserta prospeknya, kerjasama antara Indonesia dan India, dan langkah apa yang akan dilakukan pemerintahan kedepannya. 


“Saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu sangat merugikan kita,” jelas Luhut. 


Luhut sangat yakin bahwa Presiden terpilih dapat melakukan banyak hal untuk membawa Tanah Air menjadi lebih baik dalam waktu dekat. 


Dia juga mengatakan bahwa pihaknya telah mengenal presiden dan meyakini bahwa kedepannya Indonesia akan menjadi lebih baik. 


“Dengan presiden terpilih juga, saya cukup yakin karena saya mengenalnya lebih dari 40 tahun dan saya pikir dia juga sangat berdedikasi dan jangan ragu [kepada presiden terpilih],” jelasnya.


Adu Domba Relawan Vs TKN


Sementara itu elite Gerindra mengklaim ada pihak yang berupaya mengadu domba antara Tim Kampanye Nasional (TKN) dan relawan Prabowo-Gibran.


Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan bahwa pihak tersebut berupaya membeda-bedakan kedua pihak itu. Sayangnya, Habiburokhman merahasiakan oknum yang berupaya memecah belah relawan dengan TKN Prabowo-Gibran itu.


"Jangan ada pihak-pihak yang memecah belah relawan dengan Tim Kampanye Nasional. Jangan dibeda-bedakan antara relawan dan TKN," tuturnya di Jakarta, Minggu (5/5/2024). 


Dia juga menjelaskan bahwa kerja relawan selama ini sangat terasa. Terlebih, menurut Habiburokhman, relawan Prabowo-Gibran berperan penting secara swadaya dan swadana, tanpa meminta fasilitas dari TKN.


Selain itu, Habiburokhman menjelaskan bahwa saat ini ada pihak yang merasa menjadi pahlawan dan mengklaim kerja relawan dengan tujuan mendapatkan jabatan di pemerintahan Prabowo-Gibran.


"Inilah termasuk toxic yang sesungguhnya yang mungkin dimaksud oleh Pak Luhut," ujarnya.


Hati-hati Susun Kabinet


Presiden terpilih Prabowo Subianto disarankan untuk berhati-hati dalam membagi kursi menteri kepada para parpol pendukungnya.


Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago meyakini saat ini banyak partai politik yang ingin bergabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran hanya untuk mendapatkan jatah kursi menteri.


Jika salah langkah dalam membagi jatah kursi menteri, menurut Pangi, hal tersebut bisa menjadi bumerang untuk pemerintahan Prabowo-Gibran.


"Prabowo saat ini pasti sedang pusing untuk membagikan kursi. Kalau dia salah langkah bisa berbahaya. Ini dari Prabowo saja belum clear sebenarnya," tuturnya kepada Bisnis di Jakarta, Minggu (5/5/2024).


Pria yang akrab disapa Ipang itu mengakui bahwa Prabowo Subianto ingin mengajak seluruh partai politik bergabung. Namun, jika lawan politik juga bergabung, maka hal tersebut bisa mengurangi jatah menteri partai politik yang sudah berkoalisi sejak awal.


"Kalau semua partai mau ditarik jelas akan sulit membagi-bagi jatah kursi menterinya," katanya.


Ipang menyarankan Prabowo-Gibran agar tetap ada partai politik yang jadi oposisi di pemerintahannya, sehingga demokrasi di Indonesia bisa terjaga dengan baik.


"Seharusnya tetap ada partai politik yang menjadi oposisi. Demokrasi kita ini harus dijaga dengan baik," ujarnya.

×