China memiliki sebuah bendungan bernama Three Gorges Dam atau Bendungan Tiga Ngarai yang ukurannya sangat besar sampai bisa mengubah rotasi Bumi.
Dikutip dari IFL Science, Rabu (18/9/2024), Bendungan Tiga Ngarai membentang di atas sungai terpanjang di Eurasia, Sungai Yangtze yang berada di Provinsi Hubei, China.
Laporan menunjukkan, bendungan Bendungan Tiga Ngarai yang sangat berat ini memengaruhi rotasi Bumi.
Mengapa Bendungan Tiga Ngarai bisa mengubah arah rotasi Bumi?
Bendungan Tiga Ngarai di China
Bendungan Tiga Ngarai memanfaatkan aliran air dari tiga ngarai di dekatnya, yakni Qutangxia, Wuxia, dan Xilingxia untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.
Bendungan tersebut berdiri dengan tinggi 181 meter dan lebar 2,33 kilometer. Bendungan ini menampung air pada ketinggian 175 mdpl dengan berat melebihi 39 triliun kilogram.
Seorang ahli geofisika di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA menyebut, bendungan raksasa China itu mampu menampung air sebanyak 10 triliun galon.
Diberitakan NDTV (18/7/2024), bendungan itu mampu mengendalikan banjir Sungai Yangtze dan menghasilkan listrik dengan kapasitas 22.500 megawatt untuk wilayah China. Kapasitas itu tiga kali lebih besar dari bendungan terbesar di AS.
Bendungan Tiga Ngarai dibangun dengan biaya diperkirakan mencapai 37 miliar dollar AS.
Pembangunannya memakan waktu hampir dua dekade. Lebih dari satu juta penduduk sepanjang Sungai Yangtze pindah karena pembangunan itu.
Pada 2005, NASA yang tengah meneliti peristiwa gempa bumi dan tsunami di Samudra Hindia menemukan Bendungan Tiga Ngarai mampu memperlambat rotasi Bumi.
Bendungan perlambat rotasi Bumi
Dilansir dari India TV News (1/8/2023), ada berbagai faktor yang memengaruhi rotasi Bumi, seperti angin, gempa bumi, perubahan iklim, dan bahkan posisi bulan.
NASA mengungkapkan, guncangan gempa di Samudra Hindia pada 2004 mengubah distribusi massa Bumi. Perubahan distribusi massa itu bahkan dapat mengurangi laju rotasi.
Berdasarkan teori tersebut, ilmuwan menemukan Bendungan Tiga Ngarai yang sangat berat mampu mengubah ditribusi massa sehingga berdampak ke rotasi. Bumi pun kehilangan sedikit momentumnya saat berputar.
Ini terjadi pada momen inersia. Momen inersia merupakan kecenderungan sebuah benda melawan percepatan sudut ketika sedang berotasi atau disebut dengan kelembaman.
Secara sederhana, semakin jauh suatu massa dari porosnya, semakin tinggi momen inersianya. Momen inersia yang tinggi pada gilirannya bisa memperlambat kecepatan rotasi.
Massa air yang sangat besar di atas permukaan laut bisa meningkatkan momen inersia Bumi. Akibatnya, terjadi perubahan rotasi Bumi selama 0,06 mikrodetik. Perubahan tersebut juga dapat menggeser posisi kutub Bumi sekitar dua sentimeter.
Situasi ini membuat Bumi berputar lebih lambat. Hari-hari pun berlangsung lebih panjang karena setiap hari terjadi lebih lama 0,06 mikrodetik dari hari sebelumnya.
Bendungan Tiga Ngarai juga membuat Bumi berbentuk hanya sedikit lebih bulat di bagian tengah dan datar di bagian atas.
Meski begitu, para ilmuwan NASA mencatat rotasi Bumi berfluktuasi karena berbagai peristiwa lain termasuk bencana alam dan pengaruh Bulan.
Karena itu, perubahan yang disebabkan bendungan relatif tidak signifikan dalam skema yang lebih besar.
Meski begitu, fakta membuktikan Bendungan Tiga Ngarai adalah satu-satunya obyek buatan manusia yang hingga saat ini memiliki kapasitas khusus memengaruhi rotasi Bumi.