Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, turut menanggapi kesepakatan tarif yang dicapai pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) belakangan ini.
Lin menekankan sengketa ekonomi antarnegara harus diselesaikan melalui konsultasi yang setara.
Sebelumnya, AS sepakat untuk menurunkan tarif impor Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen. Sedangkan Indonesia membebaskan bea masuk dan membuka akses pasar secara penuh untuk AS.
"Sikap kami selalu menekankan bahwa para pihak perlu menyelesaikan sengketa ekonomi dan perdagangan melalui dialog dan konsultasi yang setara," kata Lin dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (17/7/2025).
Dia menambahkan, pemerintah China berharap negara-negara di dunia dapat bekerja sama menciptakan lingkungan ekonomi dan perdagangan yang kondusif.
"China berharap negara-negara dapat bersama-sama membangun lingkungan yang kondusif bagi kerja sama ekonomi dan perdagangan internasional," kata Lin, dikutip dari Antara.
China sebelumnya digetok AS dengan tarif hingga 145 persen. Beijing sempat membalas dengan mengenakan tarif 125 persen terhadap komoditas AS.
Akan tetapi, setelah berunding, AS bersedia menurunkan tarif menjadi 30 persen, sedangkan China mengurangi tarif hingga menjadi 30 persen.
Penurunan tarif impor Indonesia disepakati usai Presiden RI Prabowo Subianto berunding melalui telepon dengan Presiden AS Donald Trump.
Trump menyatakan penurunan tarif ini disertai komitmen Indonesia untuk mengimpor sejumlah komoditas.
Dia menyebut Indonesia berkomitmen melakukan impor energi senilai 15 miliar dolar AS atau sekitar Rp244 triliun.
Indonesia juga disebut bakal membeli komoditas agrikultur AS senilai 4,5 miliar dolar atau Rp73 triliun.
Selain itu, Indonesia dilaporkan akan membeli 50 unit pesawat Boeing, kebanyakan 777, dari AS.
Baca Juga: Media Asing Soroti Indonesia Dikenai Tarif 19 Persen oleh Donald Trump, Juga Beli 50 Boeing dari AS
.jpeg)
