Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Banyak Nama Pemain Diaspora yang Hilang dari Skuad Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto Beberkan Alasannya

Agustus 12, 2025 Last Updated 2025-08-12T03:41:44Z


Nova Arianto membeberkan alasan beberapa nama pemain diaspora menghilang dari daftar skuad Timnas U-17 Indonesia.


Beberapa waktu lalu, Timnas U-17 Indonesia memulai agenda pemusatan latihan (TC) jelang Piala Dunia U-17 2025.


TC tersebut berlangsung di Pulau Dewata atau Bali.


Kurang lebih sebulan, waktu yang diperlukan anak asuh Nova Arianto untuk berlatih di sana.


Menariknya, ada satu gebrakan menarik yang dilakukan oleh Nova Arianto.


Ia memanggil sembilan pemain diaspora untuk bergabung bersama tim.


Mereka adalah Feike Muller, Lionel De Troy, Eizar Jacob, Denzell Hoop, Azadin Ayoub, Nicholas Mjosund, Floris de Pagter, Noha Pohan, dan Jona Giesselink.


Pemanggilan tersebut dilakukan untuk memperkuat tim jelang turnamen antar negara di dunia.


Akan tetapi, mayoritas nama tersebut justru menghilang dari skuad utama jelang keberlangsungan turnamen uji coba bertajuk Piala Kemerdekaan 2025.


Kini, hanya tersisa empat nama pemain diaspora saja yang dipanggil oleh Nova.


Mereka adalah Eizar, Aaron Liam, Noha Pohan, dan Matthew Baker.


Nova selaku pelatih kepala menjelaskan alasan beberapa nama lainnya dicoret dari skuad.


Ia mengatakan bahwa pemanggilan pemain-pemain naturalisasi yang masih di bawah umur ini memang harus hati-hati.


Tim kepelatihan dan PSSI harus memastikan dengan benar soal dokumen-dokumen sang pemain.


Yang menjadi masalah saat ini adalah, beberapa pemain memang tidak bisa bermain untuk Indonesia.


Hal itu dikarenakan orang tua masing-masing sudah tidak lagi memegang paspor Indonesia.


Mereka juga tidak bisa dinaturalisasi karena masih di bawah umur.


Alhasil, Nova dengan terpaksa mencoret nama-nama tersebut dari skuad.


"Mengenai pemain diaspora ini kita harus sedikit berhati-hati, karena memang mereka masih berusia di bawah usia 17," kata Nova.


"Jadi setelah kita mereka datang, kita cek semua masalah dokumen, masalah orang tua, memang ada beberapa pemain yang rata-rata orang tuanya tidak mempunyai paspor Indonesia."


"Sehingga dengan mereka tidak memiliki paspor Indonesia otomatis mereka tidak bisa dinaturalisasi karena mereka masih di bawah U-17," jelasnya.


Hal ini jelas berbeda dengan dua pemain langganan timnas U-17 seperti Mat Baker dan Lucas Lee.


Kedua pemain tersebut memiliki orang tua yang masih memegang paspor Indonesia.


Jadi, kedua pemain tersebut tidak harus menjalani proses naturalisasi terlebih dahulu.


Di lain sisi, ada juga beberapa pemain yang gagal bergabung karena kendala izin dari klub.


Pemain-pemain seperti Nicholas Mjosund dan Mike Rajasa Hoppenbrouwers tidak dapat izin dari klub masing-masing.


Sementara Lucas Lee tidak dapat bergabung karena alasan pendidikan.


Alhasil, Nova hanya bisa memanfaatkan empat pemain diaspora yang tersedia guna mengarungi Piala Kemerdekaan 2025.


"Berbeda dengan Baker, berbeda dengan Lucas yang secara orang tuanya sudah memiliki paspor sehingga tidak ada masalah dokumen-dokumennya, sehingga Baker bisa bersama dengan kami."


"Selain beberapa pemain memang kedua orang tuanya tidak memiliki paspor tidak bisa kita bawa ke Piala Kemerdekaan, yang kedua memang masalah izin klub."


"Karena memang ada beberapa pemain yang saya harapkan tampil di sini tetapi tidak diizinkan klub."


"Ada Mike dari Utrecht goalkeeper, ada Nicholas, dan Lucas Lee yang memang tidak di sini karena ada sekolah di Amerika yang tidak bisa izin," pungkasnya.

×