Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Belanda Larang Perusahaan Israel Ikuti Pameran Senjata

Agustus 25, 2025 Last Updated 2025-08-25T08:45:34Z


Perusahaan pertahanan Israel tidak akan diizinkan berpartisipasi dalam pameran senjata terbesar di Belanda, NEDS, pada 20 November 2025 di Rotterdam. Seperti dilansir Anadolu, larangan ini dilkeluarkan karena kekhawatiran atas keamanan dan kerusuhan sosial terkait genosida di Gaza, demikian dikonfirmasi oleh penyelenggara pada Kamis 21 Agustus 2025.


Seperti dilansir Globes, ini adalah pameran tahunan di mana perusahaan pertahanan terbesar Israel secara teratur berpartisipasi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Israel Aerospace Industries (IAI), Elbit Systems, dan Rafael Advanced Defense Systems.


Tahun ini akan menjadi yang ke-36 kalinya pameran tersebut diadakan.


Hans Huigen, direktur penyelenggara acara Netherlands Industry for Defense and Security Foundation, mengatakan kepada penyiar publik NOS bahwa empat perusahaan Israel telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan stan pameran, tetapi semuanya ditolak.


“Situasi saat ini di Gaza telah memburuk sedemikian rupa sehingga kerusuhan sosial meningkat di seluruh dunia, di Eropa, dan di Belanda,” kata Huigen.


“Kami telah memberi tahu mereka bahwa kami khawatir tentang keamanan penyelenggaraan pameran jika mereka berpartisipasi.”


Ia menekankan bahwa keputusan tersebut bukan didasarkan pada penolakan terhadap Israel, melainkan pada masalah keamanan.


“Bukan hak kami untuk berpendapat tentang hal itu, tetapi kami mendengarkan dan memperhatikan apa yang terjadi di masyarakat dan politik terkait masalah ini,” Huigen menambahkan.


Langkah ini diambil di tengah desakan pemerintah Belanda di Uni Eropa untuk menangguhkan sebagian perjanjian asosiasinya dengan Israel.


Huigen mencatat bahwa mengizinkan perusahaan Israel untuk berpameran sementara pemerintah menganjurkan sanksi akan menciptakan kontradiksi.


Para pejabat Israel telah mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan berpartisipasi tahun ini dalam pameran yang sebagian besar membahas sektor maritim tersebut.


Pemerintah Belanda telah mengubah kebijakannya terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir dan memimpin langkah-langkah untuk menjatuhkan sanksi ekonomi dan bisnis terhadap Israel sebagai bagian dari Uni Eropa.


Perusahaan-perusahaan Israel secara rutin berpartisipasi dalam pameran Ahoy Rotterdam dalam beberapa tahun terakhir, tetapi kehadiran mereka berulang kali memicu protes.


Tahun lalu, demonstrasi meningkat menjadi bentrokan dengan polisi, jendela pecah, dan penangkapan.


Huigen mengingatkan bahwa penyelenggara harus "meningkatkan keamanan secara drastis" pada 2024, dan mengatakan risiko kerusuhan yang lebih besar bahkan lebih tinggi tahun ini.


Yayasan Industri untuk Pertahanan dan Keamanan Belanda juga menekankan bahwa keputusan tersebut diambil secara independen dan bukan atas permintaan pemerintah Belanda, meskipun pihak berwenang telah diberitahu.


Israel telah membunuh lebih dari 62.100 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023. Kampanye militer telah menghancurkan wilayah kantong tersebut, yang sedang menghadapi bencana kelaparan dan memicu kemarahan global, termasuk di Belanda.


Belanda Dorong Sanksi untuk Israel


Mei lalu, Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp mengumumkan dukungannya terhadap peninjauan hukum Perjanjian Asosiasi dengan Israel, yang menjadi dasar hubungan dengan Uni Eropa.


Peninjauan tersebut menemukan "indikasi" bahwa Israel melanggar hukum internasional, dan oleh karena itu tidak berkomitmen terhadap perjanjian tersebut.


Sejak itu, Belanda telah berupaya mendorong sanksi terhadap Israel, termasuk menangguhkan partisipasi perusahaan-perusahaan Israel dalam program inovasi Horizon Uni Eropa dan mengurangi hubungan dagang.


Belum jelas apakah pemerintah Belanda berada di balik keputusan tahun ini, yang telah dikomunikasikan kepada perusahaan-perusahaan terkait dalam beberapa hari terakhir melalui surat resmi.


Sumber-sumber Israel mengatakan bahwa penyelenggara menyalahkan pembatalan tersebut pada masalah keamanan dan kesulitan organisasi.


Belanda Hentikan Ekspor Senjata ke Israel


Belanda sendiri menghentikan ekspor senjata ke Israel beberapa bulan setelah dimulainya genosida di Gaza, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Ini menyusul putusan pengadilan terkait masalah tersebut.


Belanda terus memasok suku cadang dan suku cadang jet tempur F-35 kepada Israel secara tidak langsung, melalui negara ketiga.


Ini merupakan langkah lain yang membatasi upaya pemasaran dan kehadiran industri pertahanan Israel di Eropa, setelah perusahaan-perusahaan Israel dilarang berpameran di paviliun-paviliun pada pameran senjata Eurosatory Prancis di dekat Paris pada Juni lalu.


Tahun lalu, IAI berpartisipasi dalam sebuah pameran di Belanda, yang menampilkan, antara lain, sistem pertahanan rudal Barak, serta drone yang diproduksinya.

×