Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Nanik S. Deyang: “Karma Tak Pernah Salah Alamat, Noel Menuai Apa yang Dia Tanam”

Agustus 24, 2025 Last Updated 2025-08-24T07:42:37Z


Wakil I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan sekaligus Komisaris Independen Pertamina, Nanik Sudaryati Deyang atau Nanik S. Deyang, akhirnya angkat bicara terkait operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjerat Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel.


Dalam tulisannya yang beredar di sejumlah Group whatsapp jurnalis, Nanik tidak menutupi luka masa lalu yang pernah ia alami akibat ulah Noel.


Ia menyebut penangkapan ini menjadi bukti bahwa “karma tidak pernah salah alamat.”


Nanik mengaku Noel pernah menghancurkan kehidupannya saat kasus hoaks Ratna Sarumpaet meledak pada 2018.


Kala itu, Noel melaporkan dirinya ke polisi hingga membuat reputasi dan keluarganya porak-poranda.


“Suami saya terpaksa mundur dari pekerjaannya, ibu saya kena stroke karena stres, dan anak saya gagal masuk Akmil,” ujar Nanik.


Ia juga mengungkap bagaimana interogasi panjang dan sorotan media membuatnya terpojok tanpa kesempatan menjelaskan kebenaran.


Menyentil Prabowo


Nanik juga menyinggung bagaimana Noel sempat menyeret nama Prabowo Subianto dalam kasus 2018, bahkan mendorong upaya pemanggilan paksa.


“Yang paling ironis, orang yang pernah menyakiti Pak Prabowo justru diberi jabatan wakil menteri. Dan sekarang, lihat sendiri bagaimana akhirnya,” kata Nanik.


Ia juga menyoroti besarnya temuan KPK dalam OTT ini. Dari rumah Noel, penyidik menyita 21 mobil mewah dan 10 motor gede.


“Bayangkan, baru sembilan bulan menjabat Wamenaker, rata-rata tiga kendaraan baru tiap bulan. Gaji wakil menteri jelas tidak cukup untuk gaya hidup semewah itu,” tegasnya.


Tamparan untuk Pemerintahan


Menurut Nanik, kasus ini bukan sekadar tindak pidana korupsi, tetapi juga pengkhianatan terhadap kepercayaan yang diberikan Presiden Prabowo dan publik.


“Ini tamparan telak untuk kabinet Prabowo-Gibran. Orang yang diberi kepercayaan justru melempar ‘tokai busuk’ ke muka pemerintahan,” ucapnya.


Menutup pernyataannya, Nanik mengingatkan publik untuk lebih jernih menilai sosok yang selama ini dielu-elukan sebagai aktivis pembela rakyat.


“Kadang, yang terlihat suci justru busuk. Karma memang tidak buru-buru, tapi selalu datang tepat waktu,” ujarnya.


Nanik menegaskan bahwa ia tidak sedang merayakan kejatuhan seseorang. Baginya, ini adalah momen untuk mengungkap kebenaran dan menjadi pelajaran agar publik tidak lagi terjebak dalam pencitraan palsu.

×