Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Sosok Letda Thariq Singaruju Perwira TNI AD yang Diduga Ikut Aniaya Prada Lucky Namo hingga Tewas

Agustus 10, 2025 Last Updated 2025-08-10T10:41:25Z


Sederet fakta baru seputar kasus Prada Lucky Namo tewas diniaya seniornya perlahan-lahan terkuak,  seorang penganiaya ternyata Perwira TNI AD berpangkat Letda.


Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), seorang prajurit TNI Angkatan Darat (AD), yang bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, NTT, meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025).


Lucky tewas diduga akibat dianiaya seniornya.


Sebelum meninggal, Lucky telah menjalani perawatan intensif di Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.


Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, membenarkan bahwa salah satu prajurit di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 meninggal.


Sosok Perwira yang Diduga Ikut Aniaya Prada Lucky


Wajah seorang perwira TNI yang diduga menganiaya Prada Lucky Namo hingga tewas akhirnya terungkap ke publik. 


Sosok tersebut kini menjadi sorotan tajam, memicu kemarahan dan desakan agar proses hukum dilakukan secara transparan. 


Tampang Letda Inf Thariq Singajuru pun viral di media sosial.


Ia diduga memiliki nama lengkap Letda Inf Achmad Thariq Al Qindi Singajuru.


Letda Inf Thariq berdinas di Kompi Senapan B Yonif TP 834/WM dpp.


Prada Lucky adalah seorang Tamtama, sedangkan Letda Inf Thariq adalah seorang Perwira.


Perwira dan tamtama adalah dua tingkatan pangkat dalam hierarki militer, dengan perwira menempati posisi lebih tinggi daripada tamtama.


Perbedaan utama terletak pada tingkat pendidikan, tugas, tanggung jawab, dan jenjang karir.


Tamtama adalah pangkat terendah, bertugas sebagai pelaksana teknis di lapangan, sementara perwira memegang peran kepemimpinan dan pengawasan. 


Berikut adalah perbedaan lebih detail antara tamtama dan perwira: 


Tamtama:


Pangkat: Pangkat terendah dalam militer, dimulai dari Prajurit Dua (Prada) hingga Kopral Kepala (Kopka). 


Pendidikan: Pendidikan dasar dan singkat, fokus pada keterampilan teknis. 


Tugas: Pelaksana tugas operasional dan teknis di lapangan, menjalankan perintah atasan. 


Tanggung Jawab: Terbatas pada tugas-tugas operasional yang diberikan. 


Jenjang Karir: Terbatas, dengan peluang promosi yang lebih sedikit dibandingkan perwira. 


Perwira:


Pangkat: Pangkat lebih tinggi dari tamtama, dimulai dari Letnan Dua hingga Jenderal. 


Pendidikan: Melalui pendidikan di Akademi Militer atau sekolah perwira lainnya, dengan pendidikan lanjutan untuk pengembangan. 


Tugas: Memimpin dan mengawasi pasukan, merencanakan dan melaksanakan operasi militer. 


Tanggung Jawab: Lebih luas, mencakup perencanaan, pengawasan, dan pembinaan anggota. 


Jenjang Karir: Lebih luas, dengan peluang promosi yang lebih tinggi hingga jabatan strategis. 


Singkatnya, jika tamtama adalah pelaksana di lapangan, maka perwira adalah pemimpin dan pengambil keputusan yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam organisasi militer. 


Pangkat TNI


Urutan pangkat perwira dari tertinggi ke terendah, sebagai berikut:


- Jenderal TNI AD/Laksamana TNI AL/Marsekal TNI AU


- Letnan Jenderal TNI/Laksamana Madya TNI AL/Marsekal Madya TNI AU


- Mayor Jenderal TNI/Laksamana Muda TNI AL/Marsekal Muda TNI AU


- Brigadir Jenderal TNI/Laksamana Pertama TNI AL/Marsekal Pertama TNI AU


- Kolonel


- Letnan Kolonel


- Mayor


- Kapten


- Letnan Satu


- Letnan Dua.


Urutan pangkat bintara dari tertinggi ke terendah, sebagai berikut: 


- Pembantu Letnan Satu


- Pembantu Letnan Dua


- Sersan Mayor


- Sersan Kepala


- Sersan Satu


- Sersan Dua.


Urutan pangkat tamtama dari tertinggi ke terendah, sebagai berikut: 


- Kopral Kepala


- Kopral Satu


- Kopral Dua


- Prajurit Kepala TNI AD/Kelasi Kepala TNI AL/Prajurit Kepala TNI AU


- Prajurit Satu TNI AD/Kelasi Satu TNI AL/Prajurit Satu TNI AU


- Prajurit Dua TNI AD/Kelasi Dua TNI AL/Prajurit Satu TNI AU.


Letda Inf Thariq Belum Diproses Hukum


Letda Inf Thariq Singajuru diduga belum diproses hukum atas kematian Prada Lucky.


Sebab hanya empat anggota TNI berpangkat Pratu yang saat ini sudah diamankan.


Hal itu diungkap Komandan Kompi (Danki) C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat.


"Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, tim menemukan empat orang terduga pelaku pemukulan terhadap almarhum Prada Lucky. Keempat terduga pelaku tersebut berpangkat Pratu, " ungkap Lettu Inf Rahmat, Kamis (7/8) seperti dilansir Pos-Kupang.com di artikel berjudul Identitas 20 Pelaku Penganiayaan Prada Lucky Namo, Simak Kronologi dan Faktor Pemicu.


Lettu Rahmat juga menyebut keempat terduga pelaku kini sudah diamankan di Sub Denpom Ende guna menjalani proses pemeriksaan.


Total pelaku sebanyak 20 orang. Berikut ini identitas para pelaku pemukulan: 


Nama Pelaku Pemukulan mengunakan selang


Letda Inf Thariq Singajuru 


Sertu Rivaldo Kase 


Sertu Andre Manoklory 


Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie 


Serda Mario Gomang 


Pratu Vian Ili 


Pratu Rivaldi 


Pratu Rofinus Sale 


Pratu Piter 


Pratu Jamal 


Pratu Ariyanto 


Pratu Emanuel 


Pratu Abner Yetersen 


Pratu Petrus Nong Brian Semi 


Pratu Emanuel Nibrot Laubura 


Pratu Firdaus 


Pemukulan dengan tangan


Pratu Petris Nong Brian Semi 


Pratu Ahmad Adha 


Pratu Emiliano De Araojo 


Pratu Aprianto Rede Raja


Kronologi dan Faktor Pemicu


Masih menurut laporan yang ditujukan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana, pemukulan terjadi akibat dari adanya penyimpangan seks (LGBT) yang dilakukan oleh Prada Lucky Chepril Saputra Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan.


Staf-1/Intel Yonif 834/WM menyampaikan bahwa pada Minggu (27/7) pukul 21.45 Wita, dilaksanakan pemeriksaan oleh Staf-1/Intel terhadap personil yang mengalami penyimpangan seksual (LGBT) an. Prada Lucky Chepril Saputra Namo.


Pada Senin (28/7) sekira pukul 06.20 Wita, Prada Lucky Namo pernah kabur saat ijin ke kamar mandi untuk buang air besar, hal itu diketahui oleh anggota Staf Intel an. Serda Lalu Parisi Ramdani mengecek kamar mandi, ternyata Prada Lucky Namo tidak ada.


Serda Lalu Parisi Ramdani melaporkan kejadian tersebut ke Sertu Thomas Desambris Awi.


Selanjutnya pada pukul 09.25 Wita, Serda Lalu Parisi Ramdani melaporkan kejadian perihal kaburnya Prada Lucky Namo kepada Danki A an. Lettu Inf Ahmad Faisal.


Kemudian Danki A memerintahkan para organik Kipan A melaksanakan pencarian di sekitar wilayah Pelabuhan, arah Kota dan beberapa tempat yang pernah didatangi oleh Prada Lucky Namo. 


Sekira pukul 10.45 Wita, Prada Lucky Namo ditemukan di rumah salah satu warga an. Ibu Iren yang merupakan ibu asuhnya.


Setelah itu Prada Lucky Namo dibawa kembali ke Marshalling Area oleh Sertu Thomas Desambris Awi, Sertu Daniel, Serda Lalu Parisi S. Ramdani dan Pratu Fransisco Tagi Amir. 


Selanjutnya, sekira pukul 11.05 Wita, bertempat di kantor Staf-1/Intel dilaksanakan pemeriksaan terhadap Prada Lucky Namo. Saat itu datang beberapa orang senior-senior dari Prada Lucky Namo dengan membawa selang dan memukul Prada Lucky Namo secara bergantian.


Pada Senin pukul 23.30 Wita, Danyonif TP/834 Letkol Inf Justik Handinata memerintahkan Danki C Yonif 834/WM Lettu Inf Rahmat untuk datang ke kantor Staf-1/Intel.


Setibanya di kantor Staf-1/Intel Danyon 834/WM memerintahkan Lettu Inf Rahmat untuk organik kembali dan tidak ada yang  melakukan tindakan pemukulan serta memberikan penekanan agar tidak ada kekerasan dalam mendidik junior.


Berikutnya, pada Rabu (30/7) sekira pukul 01.30 Wita bertempat di rumah jaga kesatrian tempat Prada Lucky Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan di sel telah datang 4 orang personel, yaitu Pratu Petris Nong Brian Semi, Pratu Ahmad Adha, Pratu Emanuel De Araojo dan Pratu Aprianto Rede Raja kemudian melakukan pemukulan terhadap Prada Lucky Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan menggunakan tangan kosong. 


Pada Sabtu (2/8) sekira pukul 09.10 Wita, Prada Ricard Junimton Bulan demam dan Prada Lucky Namo mengalami muntah-muntah kemudian keduanya dibawa ke Puskesmas Kota Danga untuk melaksanakan pemeriksaan.


Setelah melaksanakan pemeriksaan Prada Ricard Junimton Bulan diijinkan untuk kembali, sedangkan untuk Prada Lucky Namo dirujuk ke RSUD Aeramo dikarenakan Hemoglobin (Hb) rendah. 


Pada Minggu (3/8) kondisi Prada Lucky Chepril Saputra Namo sudah mulai membaik setelah dilakukan penanganan oleh Dokter RS. 


Kemudian pada Senin (4/8) sekira pukul 19.00 - 21.30 Wita, Ibu Asuh dari Prada Lucky Namo, Ibu Iren datang menjeguk untuk memberikan semangat serta menyuapi makan saat itu kondisi Prada Lucky Namo membaik dikarenakan bisa tertawa dan bercengkrama. 


Sekira pukul 23.30 Wita kondisi Prada Lucky Chepril Saputra Namo menurun sehingga dipindahkan ke ruang ICU RSUD Aeramo.


Pada Selasa (5/8) sekira pukul 04.47 Wita dilakukan pemasangan Ventilator terhadap Prada Lucky Namo untuk menunjang pernapasan. 

×