Setiap bulan September, Google merayakan hari ulang tahunnya yang jatuh pada 4 September. Tahun ini pun tidak berbeda, tetapi momen tersebut dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk melancarkan penipuan digital.
Menurut laporan Forbes, sepanjang September ini marak beredar pesan singkat bertema “Google Day” atau “Google Anniversary”.
Pesan tersebut biasanya berisi tautan palsu mengatasnamakan Google dan mengiming-imingi hadiah untuk “pengguna beruntung” atau “pengguna lama Google”. Padahal, semua klaim itu palsu.
Jika penerima pesan tergoda dan mengklik tautan yang disematkan, mereka akan diarahkan ke situs penipuan (scam) yang berusaha mencuri data pribadi, detail rekening, hingga kata sandi akun Google.
Jadi, ada baiknya untuk segera menghapus pesan apabila terselip kata-kata, seperti “Google Day” atau “Google Anniversary”.
Perusahaan keamanan siber Bitdefender yang menyerukan peringatan ini, juga mewanti-wanti bahwa umpan scam bisa beragam. Pada September ini, penipu (scammer) memilih ulang tahun Google.
Namun, isi pesan penipuan juga sering dikemas dengan dalih "hari apresiasi pelanggan" atau acara untuk merayakan "ulang tahun" atau "pencarian ke-5 miliar". Semua itu hanyalah umpan palsu yang sekilas tampak meyakinkan, padahal sama sekali tidak nyata.
Pakar keamanan dari Bitdefender menegaskan, jika pengguna lengah dan tergoda untuk mengeklik tautan, risikonya bisa fatal. Tak hanya nama pengguna dan kata sandi (password) yang masuk ke halaman login palsu, kode autentikasi dua faktor pun bisa dicuri.
Kenali tanda pesan scam
Pakar keamanan siber mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada.
Pesan scam biasanya punya ciri-ciri tertentu, seperti tautan pendek atau mencurigakan, nada mendesak seperti “akun Anda akan dikunci!”, permintaan data pribadi, nomor asing yang tidak jelas, hingga tawaran hadiah yang terlalu indah untuk dipercaya.
Bahkan kesalahan ejaan atau logo yang terlihat janggal bisa menjadi petunjuk bahwa pesan itu palsu.
Dalam laporan terpisah, perusahaan keamanan siber Guardio, merinci sembilan tanda utama yang bisa membantu pengguna mengenali pesan palsu di internet. Berikut rinciannya:
Tautan mencurigakan – sering berupa link pendek (bit.ly) atau alamat yang terlihat aneh.
Nada mendesak – isi pesan seolah memaksa segera bertindak, misalnya “akun akan diblokir”.
Meminta data pribadi – seperti PIN, nomor kartu kredit, atau kata sandi.
Nomor tidak dikenal – pesan datang dari pengirim asing atau nomor acak.
Pesan tak diminta – seperti menang undian atau paket misterius padahal tidak pernah ikut.
Nomor telepon janggal – nomor terlalu panjang atau berasal dari luar negeri.
Hadiah palsu – pesan mengeklaim pengguna memenangkan hadiah dan harus klik link untuk klaim.
Peringatan virus palsu – menakut-nakuti ponsel terkena malware agar klik tautan.
Branding yang salah – ada typo, logo terlihat aneh, atau tata bahasa janggal.
Kesembilan tanda ini sering digunakan scammer untuk memancing korban. Penipu sengaja membuat pesan yang terburu-buru agar orang tidak sempat berpikir panjang dan langsung mengikuti instruksi.
Pakar keamanan menyarankan agar pengguna lebih berhati-hati setiap kali menerima pesan yang mencurigakan.
Jika menemukan pesan dengan ciri-ciri di atas, jangan sekali-kali mengklik tautan atau memberikan data pribadi. Segera hapus pesan tersebut dan, bila perlu, blokir nomor pengirim.
FBI juga sudah memperingatkan pengguna agar tidak menyimpan pesan semacam ini di ponsel, melainkan langsung menghapusnya.
Langkah lain yang tak kalah penting adalah mengaktifkan fitur keamanan tambahan di akun Google, seperti verifikasi dua langkah (2FA), agar akun tetap terlindungi meskipun ada upaya peretasan.
Seperti ditegaskan oleh Bitdefender, “tidak ada yang namanya undian resmi ‘Google Day’ atau giveaway ulang tahun Google”. Jadi, kalau ada pesan yang mengeklaim demikian, cara terbaik adalah hapus segera sebelum menimbulkan masalah lebih besar.
Google mau ubah tampilan link
Di saat yang sama, Google tengah menyiapkan pembaruan di aplikasi Google Messages.
Menurut laporan Android Authority, Google mempertimbangkan mengubah cara pratinjau tautan ditampilkan. Nantinya, link preview bisa saja tidak lagi menampilkan alamat URL lengkap atau deskripsi halaman (lihat gambar sebelah kiri), melainkan hanya judul dan gambar (kanan).
Meski terlihat lebih rapi, langkah ini menimbulkan kekhawatiran karena bisa mempersulit pengguna dalam membedakan tautan asli dan palsu, terutama di tengah maraknya pesan scam seperti “Google Day” ini, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Forbes, Senin (29/9/2025).