Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, sudah di ambang dengan titel juara MotoGP 2025.
Marquez tak terbendung sepanjang musim ini hingga kini memimpin pada papan klasemen dengan keunggulan 175 poin.
Hanya tinggal menunggu waktu di mana pembalap Spanyol itu dalam mengunci gelar yang ke-9 sepanjang kariernya.
Marquez bahkan hampir tak ada yang menghalagi lagi sejak memasuki jeda musim panas.
Apalagi setelah Alex Marquez (BK8 Gresini Racing) mengalami kecelakaan pada seri MotoGP Belanda hingga naik ke meja operasi.
Marquez tak terkalahkan lagi setelah itu sampai mencatatkan kemenangan tujuh seri berturut-turut.
“Saya tak peduli siapa yang menghalangi saya untuk mencapai garis finis,” kata Marquez, dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.
"Memang benar bahwa pada bagian pertama kejuaraan saya bertarung melawan mereka (Alex Marquez dan Francesco Bagnaia), terutama Alex."
"Kami selalu berada di urutan pertama atau kedua di kejuaraan, bahkan dengan beberapa kesalahan yang membuat kami kehilangan banyak poin," ujarnya.
Ya, noda Marquez hanya dialami pada seri MotoGP Americas dan MotoGP Spanyol di musim ini.
Marquez terjatuh pada balapan panjang di Circuit of The Americas, Austin, dan tak dapat menyelesaikan sampai garis finis.
Adapun kecelakaan di Sirkuit Jerez, Spanyol masih mampu mengamankan empat poin setelah Marquez finis di posisi ke-12.
Sementara pada balapan yang gagal dimenangkan Marquez pun masih mampu mengamankan podium yakni memenangkan Sprint dan finis kedua pada MotoGP Prancis dan finis kedua Sprint dan finis ketiga pada balapan MotoGP Inggris.
Memasuki putaran kedua, pesaing Marquez berubah. Bukan lagi Pecco dan saudaranya, tetapi Aprilia dan KTM, khususnya dengan Marco Bezzecchi dan Pedro Acosta.
Namun, Bezzecchi dan Acosta masih tetap jauh dengan Marc Marquez yang tak terjangkau.
"Normal? Bahkan dalam mimpi terliar saya, itu tidak normal," ucapnya.
"Mimpi terbesar saya adalah bertarung untuk kejuaraan, menjadi yang terbaik dan bertarung hingga akhir," ujar Marquez.
Marquez mengaitkan pencapaian hasil ini adalah kerja kerasnya dalam mengembangkan gaya membalap dan motornya.
“Ya, kami meningkatkan set-up motor setelah tes Aragon,” ungkap pembalap bernomor 93 ini.
"Aerodinamika baru lebih baik dan lebih baik. Set-up, khususnya, membuat saya lebih dekat dengan pembalap Ducati lainnya."
"Sekarang semua orang berkendara dengan geometri dan dimensi yang sama."
"Pada paruh pertama musim ini, motor saya lebih gugup, tapi sekarang lebih mudah dikendarai," ujar Marquez.