Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

6 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Bisa Merusak Otak, Nomor 3 Paling Sering Dilakukan!

Oktober 19, 2025 Last Updated 2025-10-19T08:21:42Z



Otak Sehat, Hidup Lebih Panjang


Tanpa disadari, ada sejumlah kebiasaan sehari-hari yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan otak. Aktivitas yang tampak sepele justru dapat menurunkan daya ingat, melemahkan fokus, hingga meningkatkan risiko gangguan mental. Padahal, otak berperan penting dalam setiap fungsi tubuh — mulai dari berpikir, mengingat, hingga mengatur emosi.


Ahli saraf Jamey Maniscalco, Ph.D., membeberkan enam kebiasaan tersembunyi yang sebaiknya dihindari agar otak tetap sehat dan berfungsi optimal.


1. Sering Begadang dan Kurang Tidur


Tidur bukan sekadar waktu istirahat, melainkan proses penting untuk membersihkan otak dari zat berbahaya dan memperkuat memori.


Menurut Maniscalco, kurang tidur kronis dapat meningkatkan risiko Alzheimer karena terganggunya pembersihan protein beta-amiloid yang menumpuk di otak.


Penelitian terhadap 8.000 orang menunjukkan, mereka yang tidur kurang dari enam jam per malam memiliki risiko demensia lebih tinggi dibanding yang tidur tujuh jam. Idealnya, orang dewasa tidur 7–9 jam per malam agar otak bisa berfungsi maksimal.


2. Kebiasaan Merokok


Bukan hanya jantung dan paru-paru yang terdampak, rokok juga dapat merusak jaringan otak.


“Asap rokok membawa ribuan bahan kimia beracun yang bisa menembus sawar darah otak dan menyebabkan stres oksidatif,” jelas Maniscalco.


Kebiasaan ini mempercepat kerusakan neuron dan meningkatkan risiko demensia hingga 30% serta Alzheimer hingga 40%, menurut data American Heart Association.


3. Konsumsi Alkohol


Minum alkohol meski sedikit ternyata tetap berdampak negatif bagi struktur otak.


Riset terhadap lebih dari 36.000 orang menemukan bahwa konsumsi alkohol rutin berhubungan dengan penyusutan volume otak dan kerusakan materi putih — bagian penting untuk komunikasi antar sel saraf.


“Alkohol adalah racun saraf yang memperlambat komunikasi antar-neuron,” kata Maniscalco.


Dalam jangka panjang, alkohol dapat membunuh sel otak dan menurunkan kemampuan berpikir.


4. Kurang Makan Makanan Sehat


Otak membutuhkan energi besar untuk bekerja, sekitar 20% dari total energi tubuh. Karena itu, makanan bergizi sangat penting untuk menjaga fungsinya.


Pola makan kaya buah, sayuran, kacang, biji-bijian, dan ikan terbukti meningkatkan volume otak dan melindungi dari penurunan kognitif.


Sebaliknya, konsumsi makanan ultra-proses seperti fast food atau minuman manis berlebihan bisa mempercepat penurunan daya ingat dan fokus.


5. Terjebak dalam Rutinitas yang Sama


Otak membutuhkan tantangan baru agar tetap tajam.


“Tanpa stimulasi, otak akan masuk ke mode otomatis dan kehilangan ketajaman dalam memecahkan masalah,” ungkap Maniscalco.


Mempelajari hal baru, seperti bahasa asing, teka-teki, atau keterampilan baru dapat memperkuat koneksi saraf dan menjaga daya ingat tetap tajam, terutama di usia lanjut.


6. Terlalu Sering Mengakses Media Sosial


Media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Facebook dirancang untuk memicu sistem dopamin — yang berkaitan dengan rasa senang dan kecanduan.


Jika digunakan berlebihan, hal ini bisa mengubah cara kerja otak, menurunkan kontrol diri, dan menurunkan kesejahteraan emosional.


Penelitian menunjukkan pengguna aktif media sosial cenderung memiliki volume materi abu-abu lebih sedikit di bagian otak yang mengatur pengambilan keputusan.


Untuk menjaga keseimbangan, disarankan menetapkan waktu bebas gawai setiap hari dan berinteraksi langsung dengan orang-orang sekitar.

×