Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Hamas dan Fatah Duduk Satu Meja di Kairo, Bahas Masa Depan Gaza Pascaperang

Oktober 25, 2025 Last Updated 2025-10-25T02:36:37Z



Hamas dan Fatah Bahas Pengaturan Pascaperang di Gaza, Dorong Persatuan Palestina


Pertemuan bersejarah antara delegasi Hamas dan Fatah tengah berlangsung di Kairo, Mesir, untuk membahas pengaturan fase pascaperang di Jalur Gaza. Pertemuan ini digelar di bawah mediasi Mesir dan menjadi bagian dari upaya untuk mencapai rekonsiliasi nasional Palestina setelah bertahun-tahun konflik internal.


Laporan dari saluran Al-Qahera News pada Kamis (24/10/2025) menyebutkan bahwa Kairo juga menjadi tuan rumah dialog faksi-faksi Palestina terkait fase kedua rencana perdamaian Presiden AS Donald Trump untuk Gaza. Selain itu, Mesir berencana menggelar konferensi rekonstruksi Gaza pada paruh kedua November mendatang.


Upaya Mesir Mencapai Konsensus Nasional Palestina


Kepala Intelijen Mesir, Hassan Mahmoud Rashad, telah bertemu dengan Fahd Suleiman, Sekretaris Jenderal Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina, sebagai bagian dari upaya membangun konsensus nasional.

Rashad juga mengadakan pembicaraan dengan pejabat tinggi Palestina mengenai fase kedua rencana gencatan senjata Gaza dan menegaskan penolakan terhadap rancangan undang-undang aneksasi Israel di Tepi Barat.


Gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir, Qatar, dan Turki mulai berlaku pada 10 Oktober 2025, setelah dua tahun perang yang menewaskan puluhan ribu warga sipil. Meski begitu, otoritas kesehatan Gaza melaporkan masih terjadi pelanggaran dengan 89 orang tewas dan 317 luka-luka sejak 11 Oktober.


Sejak serangan Israel pada 7 Oktober 2023, total korban mencapai 68.280 tewas dan 170.375 terluka.


Hamas Siap Dialog Nasional, Serukan Persatuan Palestina


Dalam wawancara dengan Anadolu, juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyatakan bahwa Hamas siap memasuki dialog nasional dengan hati terbuka bersama seluruh kekuatan politik Palestina, termasuk Otoritas Palestina.


“Ini adalah saatnya untuk persatuan nasional dan menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan partisan,” tegas Qassem.


Ia juga memperingatkan bahwa periode saat ini sangat berbahaya, bukan hanya bagi Hamas, tetapi juga bagi seluruh rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Hamas berkomitmen melaksanakan seluruh ketentuan gencatan senjata, sekaligus mendesak para mediator untuk menekan Israel agar patuh terhadap perjanjian.


Tahap Kedua Perjanjian Gencatan Senjata Masih Dibahas


Menurut Qassem, Hamas telah menyelesaikan tahap pertama perjanjian dengan menyerahkan sandera dan beberapa jenazah. Namun, tahap kedua masih memerlukan diskusi lebih lanjut karena melibatkan isu-isu kompleks seperti pemerintahan baru Gaza dan rekonstruksi pascaperang.


Ia mengungkapkan bahwa Hamas menerima jaminan dari Turki, Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat bahwa perang telah berakhir secara efektif. Hamas juga menuduh Israel menggunakan kondisi kemanusiaan sebagai alat tawar-menawar politik, termasuk menutup perlintasan Rafah dan menghambat bantuan kemanusiaan.

×