Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

India Angkat Kaki dari Tajikistan! Diduga Tak Kuat Tekanan China & Rusia, Apa Dampaknya?

Oktober 31, 2025 Last Updated 2025-10-31T03:41:38Z



India dikabarkan menarik seluruh personel militernya dari Pangkalan Udara Ayni di Tajikistan, Asia Tengah, setelah hampir dua dekade kehadiran di sana. Keputusan ini menandai berakhirnya salah satu pijakan strategis terpenting New Delhi di luar wilayahnya sendiri.


Langkah tersebut memicu spekulasi bahwa India terpaksa pergi karena tekanan geopolitik dari China dan Rusia, dua kekuatan global yang memiliki pengaruh besar di kawasan tersebut.


Kenapa Penarikan Ini Penting


Pangkalan Udara Ayni selama ini memberikan India keunggulan strategis untuk menjangkau Asia Tengah tanpa harus melewati wilayah udara Pakistan. Pada 2001, pangkalan itu bahkan dimanfaatkan untuk mengevakuasi warga India saat Taliban mengambil alih Afghanistan.


Tajikistan, negara yang berbatasan dengan China, Afghanistan, Kyrgyzstan, dan Uzbekistan, berada di posisi yang sangat strategis sebagai “pintu gerbang” keamanan kawasan Eurasia. Wilayah ini lama menjadi medan persaingan halus antara Rusia, China, dan India.


Latar Belakang Penarikan


Menurut laporan lokal India, pemerintah Tajikistan memberi tahu New Delhi sejak 2021 bahwa kontrak pangkalan tidak akan diperpanjang. Penarikan bertahap pun dimulai pada 2022. Sumber menyebut tekanan diplomatik Beijing dan Moskow menjadi salah satu faktor utama pembatalan sewa.


India diketahui mulai mengelola pangkalan ini sejak perjanjian 2002. Selama hampir 25 tahun, New Delhi berinvestasi dalam modernisasi fasilitas Ayni sebagai bagian dari strategi memperkuat pengaruhnya di Asia Tengah.


Rusia dan China kini menjadi kekuatan paling dominan di Tajikistan—Rusia memiliki pangkalan militer asing terbesarnya di sana, sementara China menyalurkan investasi besar untuk keamanan dan infrastruktur negara tersebut.


Ekosistem Geopolitik Kawasan


Hubungan China-India sempat memburuk pada 2020 akibat ketegangan perbatasan di Himalaya. Di sisi lain, Rusia, China, dan India sempat mendorong kerja sama trilateral untuk menyeimbangkan pengaruh AS, namun upaya itu terhambat oleh rivalitas Beijing-New Delhi.


Sebagai anggota aliansi militer CSTO yang dipimpin Rusia, Tajikistan berada dalam orbit pengaruh Moskow, sementara kedekatannya dengan wilayah Xinjiang menempatkannya dalam kontrol strategis Beijing.


Apa Selanjutnya untuk India?


Keluarnya India dari Ayni secara praktis melemahkan kemampuan militernya untuk memproyeksikan kekuatan di Asia Tengah. Ke depan, New Delhi kemungkinan akan memperkuat pengaruh melalui jalur ekonomi, diplomasi, dan kemitraan keamanan alternatif di kawasan.


Sejumlah analis menilai India masih memiliki peluang memperluas peran regionalnya, tetapi tanpa kehadiran pangkalan militer, India perlu strategi baru untuk bersaing dengan dominasi China dan Rusia.

×