Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) menyampaikan sejumlah temuan krusial terkait potensi ancaman bencana susulan akibat banjir bandang di Sumatra Barat. Laporan tersebut disampaikan langsung kepada Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, usai tim melakukan asesmen lapangan di wilayah terdampak.
Tim DRRC UI mendapat penugasan resmi dari Direktur Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial UI, Dr. L.G. Saraswati Putri, S.S., M.Hum. Setelah beberapa hari berada di lokasi bencana, tim melakukan pendataan awal dan pengamatan visual terhadap kondisi lingkungan dan infrastruktur.
Retakan Bukit dan Check Dam Rusak Jadi Sorotan
Ketua Tim A DRRC UI, Dr. rer. nat. Agustino Zulys, M.Sc., memaparkan hasil asesmen tersebut kepada Gubernur Mahyeldi dalam pertemuan di Istana Gubernur Sumatra Barat, Selasa (23/12/2025).
Salah satu temuan paling mengkhawatirkan adalah retakan pada bukit di kawasan sisi Danau Singkarak, tepatnya di wilayah Muaro Ambius, Kabupaten Tanah Datar, yang berpotensi memicu longsor dan bencana lanjutan.
Selain itu, tim juga menemukan kerusakan parah pada check dam (cekdam) Duo Koto di Nagari Guguak Malalo. Bangunan tersebut selama ini berfungsi penting sebagai pengendali debit air dari hulu ke hilir dan penekan risiko banjir bandang atau galodo.
Respons Cepat Gubernur Sumatra Barat
Menanggapi laporan tersebut, Gubernur Mahyeldi langsung merencanakan penurunan tim geologi provinsi untuk melakukan pengecekan lanjutan serta pemetaan risiko di lokasi rawan.
“Khusus untuk wilayah Malalo, ada informasi check dam yang hancur. Semoga nantinya bisa kita dukung pembangunannya kembali,” ujar Mahyeldi, Rabu (24/12/2025).
Gubernur juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi berbagai pihak, termasuk DRRC UI, dalam upaya membantu masyarakat terdampak sekaligus mendukung rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Pemprov Susun RK3P Pascabencana
Pemerintah Provinsi Sumatra Barat saat ini tengah menyusun Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (RK3P) yang mencakup sektor infrastruktur hingga pemulihan ekonomi.
“Untuk itu kami mengharapkan dukungan perguruan tinggi, NGO, baik dalam maupun luar negeri, dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi ini,” kata Mahyeldi.
Kesiapsiagaan Warga Batipuh Selatan Dipuji
Sebelum bertemu gubernur, tim DRRC UI juga berdiskusi dengan Direktur Politeknik Negeri Padang (PNP), Ir. Revalin Herdianto, S.T., M.Sc., Ph.D., mengingat PNP merupakan institusi rujukan dalam respons kebencanaan di wilayah tersebut.
Tim DRRC UI menilai kesiapsiagaan warga di Kecamatan Batipuh Selatan patut diapresiasi. Warga yang tergabung dalam Satgas Bencana Nagari aktif memantau kondisi hulu sungai saat hujan deras dan segera mengarahkan evakuasi jika terdeteksi potensi bahaya.
Saat akses darat terputus akibat bencana, masyarakat memanfaatkan jalur perairan Danau Singkarak untuk evakuasi dan distribusi bantuan. Warga secara sukarela menyediakan perahu, sementara bahan bakar didukung oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.
DRRC UI Siapkan Bantuan Infrastruktur
Wilayah yang dikunjungi tim DRRC UI meliputi Nagari Guguak Malalo, Nagari Padang Laweh, dan Nagari Sumpur. Dalam waktu dekat, DRRC UI berencana mengirimkan dan memasang infrastruktur pendukung, seperti alat penyaring air (RO) dan akses internet bagi masyarakat.
Pemasangan fasilitas tersebut dijadwalkan berlangsung pada akhir Desember 2025, sebagai bagian dari komitmen UI Peduli dan Hibah DIKTI Tanggap Darurat Bencana Sumatra.

