Usai ulah
banyaknya oknum pejabat Kementerian Keuangan yang kekayaanya di luar batas kewajaran
terungkap cukup jadi alasan bagi Presiden Joko Widodo mencopot Sri Mulyani dari
posisi Menteri Keuangan.
Demikian
disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia
Syah Rabu malam (8/3).
Beberapa skandal yang terjadi di Kemenkeu
muncul di berbagai bidang, baik pegawai di perpajakan dan bea cukai.
"Cukup
menjadi alasan untuk mendesak Presiden mengganti Sri Mulyani," tandas
Dedi.
Dikatakan Dedi,
mungkin Sri Mulyani pintar dan ahli dalam bidang keuangan, tetapi situasi saat
ini jelas membuktikan Sri Mulyani gagal menjaga komitmen clean governance dan
integritas pejabat tinggi.
Pandangan Dedi,
Sri Mulyani menanggung beban paling berat terkait implementasi clean
govovernane. Sebab, pejabat paling banyak lakukan pencurian uang negara ada di
kementerianya.
"Ini
berisiko tingkatkan ketidakpercayaan publik pembayar pajak," pungkasnya.
Beberapa
skandal yang terungkap harta tidak wajar yang dimiliki pejabat eselon III
Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo. Terbaru, ada dugaan rekening mencurigakan
yang terafiliasi Rafael seninali Rp 500 miliar membuat ia dipecat dari
Kemenkeu.
Kasus yang lain
dua kepala Bea Cukai di Yogyakarta dan Makassar yang memiliki harta berlimpah,
berujung pemanggilan oleh KPK.
Terbaru PPATK
menemukan dugaan transaksi janggal senilai Rp 300 triliun. Uang fantastis itu
berada sekitar pegawai Kemenkeu yang ada di bidang perpajakan dan Bea Cukai.[SB]