Menteri Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka opsi mencopot direksi PT
Pertamina (Persero). Hal ini merupakan buntut dari kebakaran Depo Pertamina di
wilayah Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3) malam.
"Kalau
saya selalu bilang kan saya sudah pernah copot Direksi Pertamina. Kalau saya
mesti copot lagi, ya saya copot lagi. Tetapi penyelesaiannya itu kan tidak
hanya saling menyalahkan," kata Erick saat menjenguk korban kebakaran yang
dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, Sabtu (4/3).
Ia menyinggung
pencopotan itu saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai kebakaran terminal
BBM Pertamina kali ini yang merupakan insiden berulang.
Menurutnya,
perusahaan BUMN seperti Pertamina, MIND ID, dan PLN harus membentuk tim risiko
bisnis. Tim tersebut tidak hanya di bagian keuangan tetapi juga di bagian
operasional secara menyeluruh.
"Tidak
hanya di keuangan, tetapi di operasional secara menyeluruh. Karena ini ada aset
vital nasional. Saya akan review, saya sudah minta investigasi, dan pasti kita
lihat apakah ada perbaikan untuk jangka menengah," tegasnya.
Erick
mengatakan bahwa kini ia tengah fokus berbenah melakukan perbaikan untuk BUMN,
termasuk Pertamina.
"Saya
sudah pernah copot direksi. Kalau perlu mencopot, saya lakukan lagi. Tetapi
konteksnya justru perbaikan. Tadi yang dipertanyakan sistem bisnis resiko.
Percuma kita copot-copot orang tapi tidak memberikan solusi secara
menyeluruh," imbuhnya lebih lanjut.
Kebakaran yang
melanda Depo Pertamina di Plumpang sebelumnya diberitakan terjadi sekitar pukul
20.11 WIB. Menurut kesaksian warga, tercium aroma bensin yang menyengat sebelum
kebakaran terjadi.
Kebakaran
tersebut pun memakan korban jiwa. Belasan orang dilaporkan meninggal dunia
serta puluhan mengalami luka bakar. Tak hanya itu, musibah kebakaran depo
merembet hingga ke permukiman warga sekitar yang menyebabkan ratusan orang
harus mengungsi.[SB]