Kebakaran
dahsyat di Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3) telah mengakibatkan
sebanyak 19 orang meninggal, puluhan orang luka-luka, dan beberapa masih
dinyatakan hilang. Kritik tajam atas kinerja Pertamina pun terus berdatangan
usai kejadian tersebut.
Koordinator
Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi menilai akar masalah dari
kejadian yang terus berulang di Pertamina itu adalah kesalahan dalam mengelola.
Kesalahan ini
kemudian membuat perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tumbuh seperti
drakula yang secara sadis menghisap darah korbannya.
“Bukan hanya
menghisap utang ribuan triliun yang akan jadi beban rakyat pasca rezim Widodo.
Tapi juga nyawa rakyat,” tuturnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu
(5/3).
Baginya,
kejadian Depo Plumpang hanya jadi satu contoh saja bagaimana tata kelola BUMN
(Pertamina) dijalankan. Di mana salah kelola akhirnya membuat rakyat menderita
dua kali. Pertama uang yang mereka setor ke negara sebagai pajak habis untuk
membayar utang perusahaan BUMN, kedua nyawa mereka juga terancam
keselamatannya.[SB]