Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Resesi Seks, China Akan Beri Akses Layanan Perempuan Jomlo Hamil

April 29, 2023 Last Updated 2023-04-29T03:40:19Z


China mempertimbangkan untuk memberikan akses layanan termasuk perawatan kesuburan in-vitro (IVF) kepada perempuan jomlo yang hamil.


Langkah ini dilakukan untuk mengatasi tingkat kelahiran yang anjlok akibat resesi seks di negara itu.


Melansir dari Reuters, Jumat (28/4), perempuan lajang dapat mengakses perawatan kesuburan IVF secara legal di klinik swasta. Mereka juga dapat mengambil cuti hamil berbayar dan menerima subsidi anak yang sebelumnya hanya tersedia untuk pasangan yang sudah menikah.


Prihatin dengan penurunan populasi China, penasihat politik pemerintah mengusulkan pada Maret lalu bahwa perempuan belum menikah harus memiliki akses ke pembekuan sel telur dan perawatan IVF. Namun, para pemimpin China belum mengomentari rekomendasi tersebut secara terbuka.


Liberalisasi IVF secara nasional dapat menimbulkan lebih banyak permintaan untuk perawatan kesuburan di tempat yang sudah menjadi pasar terbesar dunia. Beberapa investor di industri tersebut melihat peluang untuk berkembang.


"Jika China mengubah kebijakan mereka untuk mengizinkan wanita lajang memiliki anak, ini dapat mengakibatkan peningkatan permintaan IVF," kata Yve Lyppens, direktur pengembangan bisnis untuk Asia Pasifik di INVO Bioscience.


"Namun, jika tiba-tiba ada peningkatan, China akan memiliki masalah kapasitas yang lebih besar," lanjutnya.


Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) tidak menanggapi permintaan komentar tentang liberalisasi akses IVF, meskipun sebelumnya telah mengakui bahwa banyak wanita muda menunda rencana untuk menikah dan memiliki anak, mengingat tingginya biaya pendidikan dan membesarkan anak telah berkontribusi terhadap penurunan angka pernikahan.


Angka kelahiran di China telah turun selama bertahun-tahun dan tahun lalu negara itu mencatat penurunan populasi pertamanya dalam lebih dari 60 tahun .


Menurut Biro Statistik Nasional (NBS) China, populasi negara itu turun menjadi 1,411 miliar pada 2022, turun 850 ribu orang dari tahun sebelumnya.[SB]

×