Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merespons pengakuan Sandiaga Uno yang mengatakan akan bertemu dengan Plt Ketum PPP Mardiono untuk membahas isu gabung partai yang sempat mencuat.
Jubir PPP Usman M Tokan mengatakan pihaknya tidak akan mendesak Sandiaga untuk segera bergabung dengan partai tersebut.
"PPP tidak akan mendorong, semua terpulang ke beliaunya. Di PPP siapa saja boleh masuk termasuk Pak Sandi, semua warga negara punya hak politik, dimana dan kapan mau berlabuh, manusia hanya berikhtiar tapi Allah yang menentukan," kata Tokan saat dikonfirmasi, Senin (22/5).
Lebih lanjut, Tokan mengatakan tidak ikut campur terkait jadwal pertemuan yang akan ditetapkan. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Sandiaga dan Mardiono.
"Untuk pertemuan Pak Sandi dengan PPP diserahkan sepenuhnya kepada Ketum PPP dan pak Sandi, soal waktu beliau-beliau yang akan tetapkan, buat kami pak Sandi boleh datang kapan saja dan boleh silaturahim dengan kader-kader, tokoh partai dan kiai serta pesantren di daerah untuk membangun ukhuwah," kata Tokan.
Sebelumnya, Sandiaga mengaku akan menemui Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono dalam waktu dekat.
"Kunjungan saya ke PPP dalam rangka menyatukan kembali pemikiran dan pemahaman, khususnya mengenai konsep politik amar ma'ruf nahi munkar yang saya usung," kata Sandiaga usai memberikan pelatihan Santri Go Digital di Pondok Pesantren Nurul Huda Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (14/5) seperti dikutip dari Antara.
Sandiaga sebelumnya sudah mengirimkan surat pamit ke Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk mundur dari partai tersebut. Surat itu dititipkan Sandiaga ke Prabowo lewat Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad setelah lebaran 2023 lalu.[SB]
