Pernyataan
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, bahwa seluruh pihak,
khususnya jajaran menteri, harus senapas dengan Presiden Joko Widodo saat
mengambil keputusan mendapat kritikan dari aktivis asal Papua, Natalius Pigai.
Hasto menyebut Proposal
Damai Ukraina-Rusia yang diajukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bukan
perintah dari Presiden. Melainkan putusan pribadi Prabowo.
"PDIP dan
Pak Hasto pelupa," ucap Natalius Pigai, melalui akun Twitter pribadinya,
@NataliusPigai2, Kamis malam (8/6).
Ditambahkan
Pigai, Jokowi bahkan pernah mengunjungi Ukraina dan Rusia untuk mencari solusi
damai bagi kedua negara.
Sehingga
putusan Prabowo mengajukan proposal damai, dinilai Pigai sebagai satu-satunya
Menteri yang senapas dengan Jokowi.
"Karena
Prabowo menindaklanjuti secara teknis bidang pertahanan. Menteri-menteri yang
lain mana ada yang mau laksanakan? Prabowo Top," puji Pigai.
Saat berada di
Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Hasto Kristiyanto menyebut
proposal perdamaian Ukraina-Rusia yang disampaikan Menhan Prabowo Subianto di
Singapura beberapa waktu lalu bukan perintah Presiden Jokowi.
"Sehingga
sikap proposal itu akhirnya membuat Pak Jokowi menegaskan bahwa itu bukan dari
Presiden. Ini kan sudah sangat klir penjelasan dari Bapak Presiden," ujar
Hasto kepada wartawan, Rabu (7/6).
Untuk itu,
Hasto meminta semua pihak sejalan dengan kebijakan Jokowi.
"Semua
harus satu napas dengan kebijakan Bapak Presiden, tidak ada yang berbeda,"
jelas Hasto.[SB]