Badan Siber dan
Sandi Negara (BSSN) mengakui masih terus menyelidik digital forensik terkait
dugaan kebocoran data jutaan paspor di Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi
Kementerian Hukum dan HAM.
BSSN dan
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Direktorat Jendral
Imigrasi telah melakukan koordinasi terkait dugaan kebocoran data paspor milik
34 juta Warga Negara Indonesia (WNI).
"Kita di
internal sedang melakukan validasi, terus kita melakukan digital forensik.
Jadi, semua aset yang ada di Imigrasi kita telah bekerja sama dengan tim
teknis. Prosesnya sedang berlangsung, " kata Juru bicara BSSN Ariandi
Putra dalam keterangan mengutip Antara, Minggu (9/7).
Menurut Ariandi
pihaknya juga sedang menunggu hasil validasi dan digital forensik yang
dilakukan BSSN untuk mengungkap kebenaran.
"Nanti
akan terlihat bahwa apa yang terjadi sebenarnya dari hasil-hasil validasi dan
digital forensik yang kita lakukan, " katanya.
Ariandi juga
belum bisa menjelaskan apakah kebocoran data tersebut dilakukan oleh pihak
internal ataupun dari eksternal.
"Masih
dalam proses itu kita akan lihat karena prosesnya belum selesai. Jadi, belum
bisa disimpulkan bahwa itu diduga dari dalam atau dari luar karena setelah
proses 100 persen, nanti selesai baru akan diinfokan ke publik, " ucapnya.
Ariandi
menambahkan pihaknya telah melakukan penguatan asistensi terkait dengan sistem
elektronik yang ada pada saat ini sehingga kemungkinan-kemungkinan buruk yang
terjadi sudah diantisipasi secara dini.
"Jadi kita
sudah lakukan penguatan sistem elektronik, sudah aman, " tutup Ariandi.[SB]