Pengembangan perekonomian melalui sektor perdagangan secara umum dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Termasuk juga oleh kaum perempuan yang berada di daerah transmigrasi. Melalui pengembangan usaha yang dilakukan oleh para pelaku UMKM perempuan tersebut, daerah transmigrasi dapat mengembangkan perekonomian lokalnya.
Sebagai contoh adalah di Kawasan Transmigrasi Telang, Kabupaten Banyusasin, Sumatera Selatan. Sejalan perjalanan waktu, kawasan eks transmigrasi tersebut saat ini telah bertransformasi menjadi Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang yang meliputi 34 desa dengan total penduduk sekitar 86 ribu jiwa. Salah satu desa di KTM Telang, yaitu Desa Mulia Sari sejak awal 2023 ini sedang mulai menggalakan budidaya dan pengolahan komoditas jamur tiram. Usaha tersebut dimotori oleh para perempuan yang tergabung dalam Koperasi BMT Trans Mekar Sari.
Sejalan dengan itu, Kemendag bersama Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA); Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Perpustakaan Nasional, Pupuk Sriwidjaja Palembang dan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin secara bersama-sama memberikan dukungan pada kelompok UMKM di KTM Telang.
Dalam hal ini, Kemendag menyelenggarakan pelatihan pengembangan produk dan kemasan bagi sekitar 100 pelaku UMKM, sebagian besar perempuan, dari Kawasan KTM Telang dan sekitarnya yang bergerak di budidaya dan pengolahan komoditas jamur tiram. Pelatihan diselenggarakan pada 14-15 Maret 2023 bekerjasama dengan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyuasin.
Dalam sesi pelatihan tersebut, Srie Agustina, S.E., M.E., selaku Widyaiswara Ahli Utama di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Perdagangan Kemendag memberikan materi berupa teknik pengembangan usaha menggunakan business model canvas. Sementara itu, Dr. Nugraha Edhi Suyatma, selaku dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, memberikan materi tentang pengembangan dan diversifikasi produk olahan jamur. Selanjutnya, Alga Indria, M.Ds selaku Direktur ITB Press, memberikan materi terkait desain kemasan untuk produk pangan olahan.
Selain menerima materi pelatihan secara tatap muka, peserta UMKM yang hadir juga mengikuti praktek pengolahan jamur menjadi aneka produk makanan dan juga mengikuti sesi coaching one-on-one untuk berkonsultasi terkait permasalahan kemasan produk yang mereka hadapi.
Secara umum, dengan dukungan fasilitasi pelatihan pengembangan produk dan kemasan ini diharapkan pelaku UMKM, terutama kaum perempuan, di Kawasan KTM Telang dapat memperoleh bekal pemahaman tentang bagaimana mengolah produk dan mengelola bisnis, khususnya usaha jamur tiram, secara lebih baik. Produk yang dihasilkan pun diharapkan dapat dipasarkan dengan optimal. Dengan demikian, ke depannya hal ini dapat menjadi faktor penggerak yang mendukung kemajuan perekonomian, melalui sektor perdagangan produk-produk UMKM di kawasan tersebut.
