Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bongkar Niat Jahat Suami Mpok Alpa Soal Warisan,Kakak Almarhumah Sinis: Harta Enggak Dibawa Mati

September 18, 2025 Last Updated 2025-09-18T10:22:11Z

 



Kakak kandung mendiang Mpok Alpa, Mpok Banong meradang saat tahu sang ipar, Aji Darmaji mengajukan hak perwalian anak.


Ya, suami Mpok Alpa yang karib disapa Idung itu baru-baru ini mengajukan permohonan perwalian anak ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.


Pengajuan ke pengadilan itu belakangan diungkap Mpok Banong tanpa persetujuan keluarga besar Mpok Alpa.


Karenanya, Mpok Banong menuding ada niat jahat dari Idung terkait warisan mendiang Mpok Alpa.


Seperti diketahui, Mpok Alpa meninggal dunia pada 15 Agustus 2025.


Belum 40 hari kepergian Mpok Alpa, Idung mengejutkan publik karena tiba-tiba mendatangi Pengadilan Agama Jakarta Selatan untuk mengurus hak perwalian anak.


Idung rupanya ingin agar hak perwalian anak-anak jatuh ke tangannya.


Kata Idung, hal itu ia lakukan agar bisa leluasa mengurus pendidikan anak-anak Mpok Alpa yang berjumlah empat anak.


Sebagai informasi, Mpok Alpa memiliki empat orang anak.


Anak pertama yakni Selly dan anak kedua Fatih adalah buah cinta Mpok Alpa dengan mantan suaminya.


Sedangkan anak kembarnya yang masih bayi yakni Raffi dan Raffa adalah hasil dari pernikahan Mpok Alpa dengan Idung.


"Keperluannya untuk melakukan pemberkasan administrasi. Takutnya diperlukan nih suatu saat nanti, kan? Kita kan enggak tahu juga. Takutnya kan keperluan untuk mengurus sekolah. Yang (anak) pertama katanya mau ke luar negeri, ya? Pak Haji, ya? Nah, nanti kan diperlukan juga, gitu," kata Zaki Mosabasa, pengacara Idung.


Terkait dengan pengajuan hak perwalian anak, Idung mengaku sudah sepakat dengan keluarga dan tidak ada konflik dengan keluarga Mpok Alpa.


"Enggak ada konflik. Saya tegasin lagi, enggak ada konflik. Kita ngurusin administrasi aja, kayak gitu, kan buat keperluan nanti anak sekolah, kan untuk anak apa, kayak gitu. Biar inilah, lebih aman, kayak gitu," akui Ajie.


Tanggapan dari keluarga Mpok Alpa


Berbeda jauh dengan cerita Idung, kakak kandung Mpok Alpa justru mengurai hal mengejutkan.


Mpok Banong menegaskan bahwa aksi Idung mengajukan hak perwalian ke pengadilan itu tanpa sepengetahuan keluarga besar Mpok Alpa.


Karenanya kini Mpok Banong cemas dengan maksud Idung melakukan hal tersebut.


Mpok Banong mengaku takut jika nantinya anak sulung Mpok Alpa, Selly tidak disertakan dalam hak perwalian Idung.


Padahal kata Mpok Banong, Selly adalah anak yang paling disayang Mpok Alpa lantaran sebagai putri sulung.


"Kak Selly itu kan harus dapat hak waris dari Mpok Alpa kan. Karena Selly ini paling disayang sama Mpok Alpa. Ya sebenarnya Mpok Alpa sayang sama anaknya yang kembar, cuma beda. Kan kalau Selly tinggal di ayah sambung bukan ayah kandung. Mpok khawatir ke situ. Kenapa dia (Idung) bikin surat hak asuh anak? yang mpok pikirin kak Selly doang, masuk enggak dia (Selly) di situ?" ungkap Mpok Banong dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Intens Investigasi, Kamis (18/9/2025).


Mengenai alasan Idung soal mengajukan hak perwalian karena hendak megnurus pendidikan anak-anaknya, Mpok Banong justru heran.


Sebab kata Mpok Banong, Idung melakukan hal yang tak perlu dilakukan.


Jika memang memikirkan pendidikan anak, Idung seharusnya kata Mpok Banong bersikap seperti bapak biasanya, yakni membiayai semua kebutuhan anak-anak tanpa embel-embel hak perwalian anak.


"Kalau bayar sekolah, tanda tangan, kalau dia mikirin anak, pakai aja tuh duit yang ada, emang duit kemarin habis? kita mah enggak mikir masih ada atau enggak. Kalau dia (Selly) mau ke luar negeri, ya bayar aja, enggak usah bikin (surat perwalian). Itu mau bikin surat perwalian anak itu jurusnya ke mana, mau buat dia sendiri atau buat anak? Kalau Selly enggak masuk (di surat perwalian), repot kitanya dalam keluarga mpok Alpa," pungkas Mpok Banong.


"Mpok Alpa asetnya banyak, nyari duit buat anak, si kembar, petong, Selly," sambungnya.


Hal yang paling membuat Mpok Banong murka adalah Idung mengajukan hak perwalian ke pengadilan saat keluarga masih berduka atas kepergian Mpok Alpa.


Mpok Banong pun menyindir Idung yang seolah ingin menguasai harta Mpok Alpa.


"Ini belum 40 hari, ngapain ngurus begituan? harta enggak dibawa mati. Lah harta Nina ya buat Nina. Bang Aji pengin gitu? lah emang dia kerja apa coba? manajer? dia kan megang manajer baru berapa tahun. Kalau Mpok Nina berapa tahun jadi artis?" ujar Mpok Alpa.


Lagipula diakui Mpok Banong, Mpok Alpa saat masih hidup pernah menitipkan wasiat lewat omongan.


Bahwa Mpok Alpa menyebut rumah tinggalnya adalah untuk sang anak sulung, Selly.


"Misal mau bagi warisan, misal ada surat, enggak (ada). Cuma kalau secara ngomong sama mpok Banong, sewaktu (Mpok Alpa) masih sehat bilang 'Nong, rumah yang ini nih buat Selly. Kalau Selly udah nikah, udah punya laki, dia boleh tinggal di sini, ini khusus Selly. Kalau si kembar sama si Fatih enggak, ini rumah khusus Selly," imbuh Mpok Banong.


Lalu untuk semua asetnya yang lain, Mpok Alpa meminta agar keluarga membagi adil untuk empat anaknya.


"Kalau aset yang lain itu dibagi empat. Kayak parkiran, dibagi empat, yang rumah gede, dibagi empat," ujar Banong.


Atas aksi Idung yang mengajukan hak perwalian ke pengadilan, Mpok Banong menaruh curiga.


"Ada (niat tidak baik dari Idung untuk menguasai warisan). Kalau mpok sih (mikir) dari mpok Alpa ada juga mpok udah mikir ke situ. Dari mpok (Alpa) sakit udah mikir ke situ. Kalau adek mpok (mpok Alpa) kan orangnya diam," akui Mpok Banong.


Tudingan soal Idung ingin menguasai harta warisan Mpok Alpa diendus Mpok Banong lewat gelagatnya.


Kata Mpok Banong, Idung kini berubah drastis setelah Mpok Alpa meninggal.


"(Idung) berubah drastis banget. Kalau kita kan melihat dia di media kalau ada apa-apa diam. Kenapa kalau enggak ada mpok Alpa gacor? ngomongnya banyak. Kalau kata mpok Banong, mungkin karena almarhum enggak ada, enggak ada perwakilan ngomong dia mau ngomong sesuatu, tapi dia berubah banget," ungkap Banong.

×