Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, melepas beban besar setelah meraih kemenangan pada balapan Sprint MotoGP Jepang 2025.
Francesco Bagnaia menjadi yang tercepat dalam balapan Sprint MotoGP Jepang yang berlangsung di Mobility Resort Motegi, Motegi, Jepang, Sabtu (27/9/2025).
Memulai dari pole position, Nuvola Rossa meninggalkan lawan-lawannya sampai akhirnya finis sejauh sedetik lebih dari Marc Marquez selaku rekan setim di urutan kedua.
Hasil ini menegaskan kebangkitan Bagnaia yang hilang arah sepanjang bergulirnya MotoGP 2025.
Digadang-gadang menciptakan dominasi dengan Marquez sebagai dua pembalap aktif tersukses, Bagnaia malah tenggelam dalam tren menukik.
Besarnya perasaan frustrasi sampai membuat Bagnaia dan Ducati melalui Luigi Dall'Igna selaku General Manager mengeluarkan ungkapan mulai habis kesabaran terhadap satu sama lain.
Akhir pekan ini, aura cepat Bagnaia kembali dengan performa kuat yang berujung pole position hingga kemenangan pada balapan setengah GP yang bukan zonanya.
"Ini sangat melegakan," ucap Bagnaia, dilansir BolaSport.com dari GPone.com.
"Saya telah mengalami momen seperti ini pada masa lalu."
"Namun setelah dua gelar juara dan selalu dua besar kejuaraan dan bersaing untuk kemenangan-kemenangan balapan, menjalani periode terakhir adalah salah satu yang tersulit."
"Dapat tampil menekan, mengendalikan, melakukan apa yang saya lakukan akhir pekan ini, ini tidak hanya melegakan karena hasilnya tetapi untuk diri saya sendiri."
Perubahan besar dilakukan Bagnaia dan Ducati dengan motornya saat tes tengah musim di Sirkuit Misano pada 15 September lalu.
Sky Sport Italia melaporkan dugaan bahwa pada motor Bagnaia dipasang kembali garpu depan, lengan ayun, dan peranti pengatur ketinggian dari musim sebelumnya.
Bagnaia selama ini mengeluhkan kurangnya feeling pada bagian depan motor. Hal ini membuat dia kehilangan senjata dalam pengereman dan entri tikungan.
Kini, Bagnaia merasa percaya diri. Selain lebih dapat memegang kendali atas kuda besinya, dia merasa upayanya selaras dengan hasil yang keluar.
"Sebelumnya saya menekan dengan cara yang sama dan tidak tahu apakah saya sepersepuluh detik lebih cepat atau sepersepuluh detik lebih pelan."
"Hari ini, ketika saya memutuskan untuk melakukan putaran pole, saya berhasil. Jadi ini yang dulu bisa saya lakukan, sesuatu yang mulai saya lupakan."
Pulihnya sensasi bagus ini yang membuat Bagnaia senang.
Meski begitu, murid Valentino Rossi itu tidak ingin jemawa terlalu cepat. Menurutnya, masih perlu dibuktikan lagi sejauh mana dia meningkat.
Pertama-tama adalah mengulangi kecepatan apiknya saat balapan utama MotoGP Jepang pada Minggu (28/9/2025) esok.
Saat terakhir kali menang GP pada seri Americas, Maret lalu, Bagnaia diuntungkan blunder yang dilakukan Marquez ketika sudah unggul sangat jauh.
Rasa penasaran Bagnaia juga terarah ke seri berikutnya yakni MotoGP Indonesia. Meski pernah menang lomba pada 2023, dia merasa kurang mantap di Mandalika.
"Saya selalu sedikit kesulitan di Mandalika, itu bukan salah satu sirkuit terbaik saya," ucap rider asal Chivasso tersebut.
"Kalau kami bisa bersaing lagi untuk posisi atas di sana, itu hal yang hebat karena artinya kami kembali ke posisi kami," tandasnya.