Jangan Diulang! Ini 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Menginap di Hotel
Setelah menempuh perjalanan panjang menuju destinasi liburan, hotel menjadi tempat terbaik untuk beristirahat dan memulihkan tenaga. Namun, tanpa disadari, banyak tamu yang justru melakukan kesalahan kecil saat menginap, sehingga pengalaman mereka tidak maksimal.
Berikut enam kesalahan yang sering dilakukan para tamu hotel menurut berbagai manajer dan staf hotel di Amerika Serikat dan internasional.
1. Tidak Memesan Langsung ke Hotel
Banyak orang lebih memilih memesan kamar melalui platform pihak ketiga karena dianggap lebih murah. Padahal, menurut Chase Christian, Direktur Kamar 106 Jefferson di Huntsville, Alabama, pemesanan melalui pihak ketiga bisa mengurangi hak-hak tamu seperti manfaat loyalitas dan fleksibilitas.
Jika terjadi pembatalan mendadak, pihak hotel sering kali tidak bisa mengembalikan uang karena aturan ketat dari platform tersebut. “Pihak ketiga mengenakan biaya tambahan untuk perubahan di menit terakhir,” jelasnya.
2. Tidak Melakukan Riset Sebelum Menginap
Menurut Ivanna Gonzalez dari Kimpton Surfcomber Hotel, Miami, banyak tamu yang baru menanyakan fasilitas hotel setelah masa inap berakhir. Padahal, beberapa hotel menawarkan fasilitas unik seperti kelas yoga gratis, tur sejarah, hingga happy hour khusus.
Dengan melakukan riset sederhana di situs resmi hotel, tamu bisa menikmati fasilitas menarik yang sering terlewatkan.
3. Lupa Menanyakan Perlengkapan Kebersihan Diri
Terkadang, karena terburu-buru berkemas, tamu lupa membawa perlengkapan pribadi seperti sikat gigi atau sisir. Banyak hotel sebenarnya menyediakan perlengkapan dasar ini jika diminta di resepsionis. Jadi, jangan ragu untuk bertanya sebelum repot mencari ke minimarket terdekat.
4. Tidak Memesan Spa atau Restoran Sejak Awal
Beberapa hotel populer sering kehabisan slot untuk layanan spa atau tempat makan. Rachel Mylett, asisten manajer The Lodge at St. Edward, menyarankan tamu untuk memesan layanan tambahan segera setelah reservasi kamar.
“Sayang sekali kalau tamu tidak bisa menikmati semua fasilitas hanya karena terlambat memesan,” ujarnya.
5. Tidak Menanyakan Fleksibilitas Waktu Check-in dan Check-out
Setiap hotel memiliki waktu standar untuk check-in dan check-out. Namun, kebanyakan sebenarnya bisa memberi fleksibilitas jika tamu menginformasikan lebih awal. Misalnya, saat penerbangan tiba lebih pagi atau butuh waktu tambahan untuk bersiap-siap.
Menurut Gonzalez, “Hotel sering bisa menyesuaikan waktu jika diberi tahu sebelumnya.”
6. Tidak Menyampaikan Keluhan atau Permintaan
Karyawan hotel umumnya siap membantu membuat pengalaman tamu lebih menyenangkan. Namun, mereka tidak akan tahu apa yang perlu diperbaiki jika tamu tidak menyampaikan keluhan atau kebutuhan mereka.
Bahkan jika Anda ingin merayakan momen spesial, pihak hotel biasanya bersedia membantu menyiapkan kejutan kecil agar pengalaman menginap lebih berkesan.
