Kisah Pria yang Hidup 3 Tahun di Mobil demi Keluarga
Kisah seorang pria asal China bernama Yin (38) menjadi viral setelah diketahui ia memilih tinggal di mobil selama hampir tiga tahun terakhir. Programmer yang bekerja di Beijing ini rela hidup sederhana demi menghemat biaya hidup dan menabung untuk keluarganya yang tinggal di Tianjin.
“Selama tiga tahun terakhir saya tinggal di dalam mobil. Selama mobilnya cukup luas dan stasiun pengisian daya mudah ditemukan, pengalaman ini tak kalah nyaman dibanding menginap di hotel,” ujar Yin seperti dikutip dari South China Morning Post (SCMP).
Hidup Sederhana di Tengah Kota Besar
Setiap Senin pagi, Yin berangkat dari Tianjin ke Beijing sejauh 130 kilometer dan kembali setiap Jumat sore. Sebelumnya, ia menyewa apartemen seharga 2.500 yuan per bulan (sekitar Rp5,7 juta). Namun sejak pertengahan 2022, ia memutuskan menjual mobil lamanya dan membeli mobil listrik berukuran lebih besar, yang kemudian ia modifikasi agar layak dihuni.
Mobilnya kini dilengkapi dengan kasur kecil, kompor listrik, hingga sistem karaoke. Di dalam mobil itulah ia bekerja, beristirahat, bahkan berkomunikasi dengan keluarganya. “Setelah bekerja biasanya saya menonton TV, karaoke, atau menelepon keluarga. Saya juga kadang coding. Tidak punya hobi lain seperti main game,” ungkapnya.
Hidup Hemat, Tapi Tetap Nyaman
Dengan gaya hidup ini, biaya hidup Yin menurun drastis. Ia hanya mengeluarkan sekitar 400 yuan (Rp909 ribu) untuk tol dan 300 yuan (Rp681 ribu) untuk pengisian daya mobil setiap bulan. Jika perlu pulang mendadak ke Tianjin, ia menggunakan kereta dengan ongkos sekitar 100 yuan (Rp227 ribu) sekali jalan.
Namun hidup di mobil juga penuh tantangan. Akses toilet dan kamar mandi menjadi kendala utama. Yin biasanya memarkir mobil di taman kota, lalu berjalan santai di pagi hari sebelum menyiapkan sarapan di dalam mobil.
Pada musim panas, ia mandi menggunakan air dari tangki kecil yang dipasang di mobil. Sedangkan di musim dingin, ia memilih pulang ke Tianjin pertengahan minggu hanya untuk mandi, lalu kembali ke Beijing keesokan harinya.
Tetap Komitmen Meski Menuai Pro-Kontra
Meski banyak yang menganggap gaya hidupnya ekstrem, Yin mengaku tidak peduli dengan pandangan orang lain. “Saya tetap komitmen dengan gaya hidup yang saya sukai,” ujarnya.
Kisah Yin pun menuai beragam reaksi di media sosial China. Banyak warganet yang mengagumi dedikasinya sebagai kepala keluarga. “Pria rajin dan hemat seperti ini, yang bekerja keras demi keluarganya, pantas dihormati,” tulis salah satu pengguna Weibo.
Namun, tak sedikit juga yang mengaku tak sanggup hidup di ruang sempit seperti mobil. “Saya akan stres kalau bangun tidur di tempat sekecil itu,” tulis komentar lainnya.
Terlepas dari pro dan kontra, Yin tetap kukuh dengan pilihannya. Ia percaya bahwa hidup sederhana bukan berarti kekurangan, tetapi cara untuk menikmati hidup dengan lebih efisien dan tenang.

